Perbedaan Adaptasi vs Mitigasi Perubahan Iklim, Beda Tipis Tapi Dampaknya Bisa Menyelamatkan Hidup

Dengan begitu, masyarakat bisa tetap nyaman meskipun cuaca makin panas dari tahun ke tahun.

Dalam konteks pertanian, adaptasi juga dilakukan lewat pengembangan varietas padi yang tahan terhadap genangan air maupun kekeringan.

Langkah ini penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pola cuaca yang makin tak terduga.

Mitigasi: Menekan Akar Masalah Perubahan Iklim

Berbeda dengan adaptasi, mitigasi adalah langkah untuk mengurangi penyebab perubahan iklim.

Baca Juga: Sangurejo dan Revolusi Hijau dari Mimbar, Ketika Framing Agama Jadi Motor Aksi Lingkungan

Fokus utamanya adalah menekan emisi gas rumah kaca yang jadi biang kerok pemanasan global.

Kalau kamu pernah dengar soal energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin, itu adalah bentuk nyata dari mitigasi.

Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kita sedang berusaha mencegah bumi makin panas.

Transportasi umum juga termasuk dalam strategi mitigasi, karena bisa menurunkan emisi kendaraan pribadi yang selama ini menyumbang polusi udara dan karbon dioksida.

Di sisi lain, mitigasi juga dilakukan lewat upaya pelestarian lingkungan, seperti penanaman kembali hutan rusak atau praktik agroforestri.

Baca Juga: Saatnya Masjid Jadi Garda Terdepan Aksi Iklim, Gerakan Hijau Dimulai dari Sini

Langkah ini bukan cuma menjaga keanekaragaman hayati, tapi juga membantu menyerap karbon dari atmosfer.

Ketika Adaptasi dan Mitigasi Saling Bersinergi

Meski berbeda fokus, adaptasi dan mitigasi seringkali beririsan dan bisa dijalankan secara bersamaan.