Mengenal Santo Fransiskus dari Assisi, Ajarannya Tentang Alam Bisa Ubah Cara Pandangmu Tentang Lingkungan Hidup

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 10:00 WIB
 Santo Fransiskus menjadi pelindung ekologi dengan ajaran spiritual yang relevan di tengah krisis lingkungan. (HukamaNews.com / Instagram @ecopeace_indonesia)
Santo Fransiskus menjadi pelindung ekologi dengan ajaran spiritual yang relevan di tengah krisis lingkungan. (HukamaNews.com / Instagram @ecopeace_indonesia)

Konsep ini bukan hanya menyerukan perubahan gaya hidup, tetapi juga perubahan cara pandang terhadap bumi sebagai bagian integral dari hidup beriman.

Dalam ensikliknya, *Laudato Si*, Paus Fransiskus menyatakan bahwa krisis lingkungan adalah juga krisis moral.

Ia mengajak dunia untuk bertobat secara ekologis, mulai dari mengurangi konsumsi berlebihan, menekan limbah, hingga menghormati hak hidup makhluk lain.

Apa yang dulu diajarkan Fransiskus dari Assisi kini terasa seperti ramalan yang jauh mendahului zamannya.

Baca Juga: Danau Singkarak, PLTS Terapung Terbesar Sumatra yang Memicu Kontroversi

Kepeduliannya terhadap alam bukan sekadar tindakan, tapi bagian dari panggilan iman.

Ia membuktikan bahwa mencintai alam bukanlah tren sesaat, melainkan perwujudan kasih kepada Tuhan, sesama, dan bumi tempat kita berpijak.

Pesan ini sangat relevan, terutama di era modern ketika relasi manusia dengan alam makin renggang.

Mengurangi sampah, menghemat energi, hingga menghormati hewan dan tumbuhan bukan lagi sekadar aksi sosial, tetapi bentuk nyata dari hidup spiritual yang lebih sadar dan bertanggung jawab.

Santo Fransiskus mengajarkan bahwa semua ciptaan adalah saudara dan saudari kita.

Baca Juga: Gunakan Panel Surya dan Kincir Angin, Dusun Bondan Kampung Laut Cilacap Jawa Tengah Merdeka Lewat Energi Terbarukan

Dengan menyadari hal itu, kita pun diajak untuk memperlakukan alam bukan sebagai alat, tetapi sebagai sesama makhluk ciptaan yang layak dicintai.

Di tengah ketidakpastian iklim dan degradasi lingkungan, semangat Fransiskus memberi arah dan harapan.

Bukan hanya untuk umat beragama, tetapi bagi siapa pun yang percaya bahwa bumi layak diperjuangkan.

Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai Fransiskus dalam kehidupan sehari-hari, kita sedang menapaki jalan spiritual yang menghargai kehidupan secara utuh—baik manusia maupun alam semesta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X