Di masa depan, perpaduan antara kearifan lokal, nilai-nilai spiritualitas lintas agama, dan aksi nyata dalam menjaga hutan bisa menjadi model keberlanjutan yang efektif. Perempuan tidak hanya menjadi penjaga kehidupan, tetapi juga garda terdepan dalam menyelamatkan bumi dari kehancuran. Mereka mengingatkan kita bahwa hutan bukan hanya tentang pohon dan satwa, tetapi juga tentang kehidupan itu sendiri.
Mari kita belajar dari perempuan, dari kekuatan spiritualitas mereka, dan dari cinta mereka pada hutan. Mereka mengingatkan kita bahwa hutan bukan hanya tentang pohon dan satwa, tetapi juga tentang kehidupan itu sendiri. Semoga kisah mereka menginspirasi kita untuk lebih peduli, lebih bertindak, dan lebih menghargai alam yang telah memberikan kita segalanya.
Hutan adalah rumah bagi kehidupan, dan perempuan adalah penjaga setia rumah itu.***
Artikel Terkait
Ramadhan Hijau, Saatnya Beribadah Sambil Menjaga Lingkungan
Menjaga Lingkungan Sebagai Bagian dari Iman, Solusi Berbasis Kepercayaan untuk Indonesia
Timbulsloko Hilang Ditelan Laut! Bukti Nyata Krisis Iklim yang Mengancam Ribuan Desa Pesisir
Rahasia Leluhur Sunda dalam Menjaga Alam, Pesan Kuno yang Bisa Selamatkan Lingkungan Hari Ini!
Menggalang Kolaborasi Lintas Agama untuk Perlindungan Hutan Tropis dan Masyarakat Adat di Indonesia