Indonesia Kena Prank! Janji Kucurkan Dana JETP Miliaran Dollar, Cuma Angin Surga, Adik Presiden Murka

photo author
- Minggu, 2 Februari 2025 | 12:00 WIB
Hashim Djojohadikusumo kecewa! Janji pendanaan JETP US$20 miliar dari AS tak kunjung cair. Indonesia kena 'prank'? (CNBC Indonesia / HukamaNews.com)
Hashim Djojohadikusumo kecewa! Janji pendanaan JETP US$20 miliar dari AS tak kunjung cair. Indonesia kena 'prank'? (CNBC Indonesia / HukamaNews.com)

Klausul dalam JETP itu US$5 miliar akan dihibahkan apabila dana tersedia.

Jadi ini saya kira kita jangan harapkan ya US$20 miliar," tegasnya.

Sebagai informasi, kemitraan JETP merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai lebih dari US$20 miliar yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG).

IPG terdiri atas pemerintah Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris Raya.

Baca Juga: Profil Liang Wenfeng, Pendiri Sekaligus Sosok Visioner di Balik Kesuksesan DeepSeek AI

Namun, hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.

Kekecewaan Hashim mencerminkan perasaan banyak pihak di Indonesia yang berharap pada bantuan internasional untuk transisi energi.

Program JETP yang diharapkan dapat membantu Indonesia beralih ke energi bersih ternyata belum memberikan dampak nyata.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen negara-negara maju dalam mendukung negara berkembang menghadapi tantangan perubahan iklim.

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan kebutuhan energi yang terus meningkat, sangat membutuhkan dukungan untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Profil Liang Wenfeng, Pendiri Sekaligus Sosok Visioner di Balik Kesuksesan DeepSeek AI

Namun, jika janji-janji pendanaan seperti JETP tidak terealisasi, upaya tersebut menjadi semakin sulit.

Kita perlu mempertimbangkan langkah-langkah alternatif untuk memastikan transisi energi yang berkelanjutan.

Mungkin sudah saatnya Indonesia fokus pada pengembangan sumber daya dan teknologi lokal untuk mendukung transisi energi.

Dengan mengandalkan potensi dalam negeri, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan luar yang belum tentu terealisasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X