Di kota Bristol, Inggris, ada Bio Bus yang menggunakan biometana sebagai bahan bakarnya. Biometana ini dihasilkan dari sampah organik, seperti limbah makanan dan kotoran hewan.
Menariknya, sampah dari lima orang saja sudah cukup untuk menggerakkan satu bus sejauh 300 km! Selain ramah lingkungan, bus ini juga mengurangi emisi CO2 hingga 95%.
Di Indonesia, inovasi ini bisa menjadi solusi untuk mengelola sampah organik sekaligus mengurangi polusi dari kendaraan umum.
Bayangkan jika bus kota di Jakarta, Bandung atau Surabaya menggunakan bahan bakar dari sampah organik, tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan populasi yang terus bertambah, kota-kota di Indonesia memerlukan solusi kreatif untuk menjaga kualitas hidup warganya.
Inovasi-inovasi di atas memberikan bukti bahwa pengelolaan sampah yang baik, transportasi publik yang efisien, dan ruang publik hijau adalah elemen penting dalam menciptakan kota yang lestari.
Yuk, mulai usulkan kepada pemerintah daerah untuk menerapkan inovasi serupa di kotamu!
Jika semua warga berpartisipasi, kita bisa menciptakan lingkungan kota yang lebih nyaman, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.***
Artikel Terkait
GreenFaith Indonesia and the Push for a Just Energy Transition in West Java: Climate Justice as a Collective Responsibility
Aksi Muda Jaga Iklim Hadir dengan Parade Monster Plastik di 5 Kota, Siap Menyuarakan Perubahan!
Prabowo Tunjuk Hashim Djojohadikusumo Pimpin Delegasi Indonesia di COP29 Baku, Perjuangkan Target Emisi hingga Pendanaan Iklim
COP29 Akan Mengubah Nasib Bumi, Inilah 4 Fokus Utama Paling Mendesak dalam Menghadapi Krisis Iklim
Jadwal COP29 Baku, Harapan dan Aksi Nyata untuk Krisis Iklim Dunia