Paus Fransiskus Sebut Kekayaan Sejati Indonesia Bukanlah Tambang Emas, Harmoni Sosial Lebih Berharga dan Jangan Sampai Terpecah!

photo author
- Selasa, 10 September 2024 | 12:00 WIB
Paus Fransiskus serukan pentingnya harmoni sosial Indonesia, menekankan kerukunan antarumat beragama sebagai kekayaan sejati. (Instagram @greenfaith / HukamaNews.com)
Paus Fransiskus serukan pentingnya harmoni sosial Indonesia, menekankan kerukunan antarumat beragama sebagai kekayaan sejati. (Instagram @greenfaith / HukamaNews.com)

Visi GreenFaith menyelaraskan diri dengan pesan Paus tentang pentingnya kerukunan dan kolaborasi.

Di dunia yang mereka bayangkan, tidak ada lagi eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, melainkan adanya upaya bersama untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan, adil, dan peduli.

“Era penaklukan, ekstraksi, dan eksploitasi telah memberi jalan bagi kerja sama dan komunitas,” demikian bunyi salah satu bagian dari visi GreenFaith, yang juga mencerminkan pesan moral dari Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga harmoni sosial dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 10 September 2024, Hujan Ringan Disertai Petir di Beberapa Wilayah

Paus Fransiskus juga mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa memprioritaskan kepentingan bersama.

Ia menyatakan bahwa hanya melalui keharmonisan sosial, Indonesia dapat mencapai kesejahteraan yang lebih berkelanjutan dan stabil.

Solidaritas dan rasa saling menghormati antarumat beragama harus menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.

Baca Juga: Dua Orang Pelaku Ganjal ATM yang Berhasil Kuras Uang Korban Hingga Rp107 Juta Berhasil Diciduk Polisi

Pesan ini sangat relevan di tengah keragaman budaya dan agama yang ada di Indonesia.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia telah lama menjadi contoh tentang bagaimana keberagaman bisa berjalan seiring dengan harmoni sosial.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga perdamaian di tengah dinamika sosial yang terus berubah.

Tantangan seperti perubahan iklim, perpecahan sosial, dan eksploitasi sumber daya alam bisa menjadi pemicu konflik, seperti yang disebutkan Paus Fransiskus.

Baca Juga: Belum Reda Heboh Tapera, Oktober Nanti Pegawai Swasta Bakal Terbebani Potongan Dana Pensiun, Sukarela Tapi Wajib!

Namun, melalui pesan-pesan spiritual dan sosial yang disampaikan dalam kunjungannya, Paus mengingatkan kita bahwa ada peluang besar untuk mengubah tantangan tersebut menjadi kekuatan positif.

Kerja sama lintas agama dan lintas budaya bisa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X