Potret Muslim Indonesia dan Lingkungan dalam Sebuah Survei: Antara Iman dan Bumi, Ketika Kesadaran Lingkungan Bertemu Kepentingan Ekonomi

photo author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16:01 WIB
Ilustrasi. Potret Muslim Indonesia dan Lingkungan dalam Sebuah Survei
Ilustrasi. Potret Muslim Indonesia dan Lingkungan dalam Sebuah Survei

HUKAMANEWS GreenFaith - Kesadaran akan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan semakin meningkat di kalangan Muslim Indonesia. Namun, sejauh mana masyarakat Muslim memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai ramah lingkungan yang sering disebut sebagai "Green Islam"? 

Rilis survei nasional oleh Pusat Penelitian dan Pengkajian Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan gambaran menarik tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku Muslim Indonesia terkait isu lingkungan dan perubahan iklim.

Survei dilakukan dengan mewawancarai lebih dari 3.000 responden Muslim Indonesia dari berbagai latar belakang, dari tanggal 1 Maret – 21 April 2024.

Baca Juga: Kenapa Makan Daging Kucing Tidak Boleh dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkap dan Etika di Baliknya 

Pengetahuan dan Sikap Muslim Terhadap Lingkungan 

Survei ini menemukan bahwa lebih dari 70% Muslim Indonesia menyadari adanya perubahan iklim, dengan mayoritas meyakini bahwa hal ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi manusia seperti pertambangan dan perkebunan sawit. 

Namun, terdapat ambivalensi dalam sikap mereka. Meskipun mereka menyadari dampak negatifnya, sekitar 63.83% Muslim tetap mendukung pesantren atau ormas Islam memiliki usaha perkebunan atau pertambangan untuk meningkatkan kondisi ekonomi.

Baca Juga: Heboh! Pukat UGM Desak KPK Panggil Bobby Nasution di Kasus Blok Medan, Kesetaraan Hukum Jadi Sorotan Publik! 

Kesadaran akan Perubahan Iklim Meningkat 

Hasil survei menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Muslim Indonesia terhadap perubahan iklim semakin meningkat.

Mayoritas responden memahami bahwa perubahan iklim adalah fenomena nyata dan manusia berperan besar dalam memicunya.

Namun, terdapat kesenjangan antara pemahaman dan tindakan. Meski banyak yang mengaku khawatir dengan kerusakan lingkungan, partisipasi dalam aksi-aksi lingkungan seperti kampanye atau demonstrasi masih relatif rendah.

Baca Juga: Hadapi Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Santai Aja! Kalah? Siap Bisnis Skincare atau Jadi Dosen, Gak Masalah! 

Green Islam: Antara Teori dan Praktik 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X