bisnis

Data Pribadi Miliknya Ikut Diretas, Presiden Jokowi Minta Kementerian Terkait Segera Mitigasi Secepatnya

Kamis, 19 September 2024 | 21:20 WIB
NPWP

HUKAMANEWS - Presiden Joko Widodo dan putranya Gibran dan Kaesang turut jadi korban data NPWP yang diperjualbelikan.

Untuk itu, Jokowi meminta perlunya mitigasi oleh kementerian terkait soal kebocoran data nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Ia pun segera perintahkan Kominfo maupun Kementerian Keuangan untuk memitigasi secepatnya, termasuk BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).

Menurut Jokowi di sela peresmian jalan Tol Solo-Yogyakarta di Gerbang Tol Banyudono Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/9), peretasan data tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di beberapa negara lain.

Baca Juga: KPK dan Kaesang Coba Bodohi Publik, Netizen Semprot Naik Private Jet Tuh Habiskan Miliaran Rupiah Bukan Rp 90 Juta!

"Semua data mungkin karena keteledoran password bisa terjadi atau karena penyimpanan data yang terlalu banyak di tempat yang berbeda-beda," katanya.

Ia mengatakan hal itu bisa menjadi ruang untuk diretas oleh hacker agar bisa masuk.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyatakan tengah mendalami kasus dugaan kebocoran data NPWP.

"Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti.

Baca Juga: Oppo A96 Turun Harga! Cuma 1 Jutaan, Udah Dapet Snapdragon Kenceng & RAM Gede. Buruan Check Out Sebelum Kehabisan!

Dugaan bocornya data NPWP mencuat usai pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengunggah tangkapan layar situs Breach Forums.

Melalui akun X @secgron, dia menyebut sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dalam situs itu oleh akun bernama Bjorka pada tanggal 18 September 2024.

Selain NPWP, data yang juga terseret di antaranya nomor induk kependudukan (NIK), alamat, nomor handphone, email, dan data lainnya.

Harga jual seluruh data itu mencapai Rp150 juta.***

Tags

Terkini