Hingga saat ini, sebanyak 108 mock-up Kopdes Merah Putih sudah dibentuk di berbagai wilayah, dan 106 di antaranya telah mulai aktif mendistribusikan pupuk secara langsung kepada petani.
Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan demi memastikan setiap koperasi mampu menjawab kebutuhan petani sesuai karakteristik wilayahnya masing-masing.
“Dengan hadirnya koperasi di tingkat desa, kita tidak hanya memperkuat distribusi pupuk, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi desa dan mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional,” tegas Rahmad.
Strategi ini pun sejalan dengan amanat Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2025 serta Asta Cita Presiden Prabowo, yang menempatkan kedaulatan pangan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Baca Juga: KPK Akhirnya Buka Suara! Isi Kajian Tambang Ini Bikin Panas 7 Kementerian, Siapa yang Paling Kacau?
Langkah yang diambil pemerintah dan Pupuk Indonesia ini mencerminkan pendekatan berbasis komunitas, yang menyasar langsung pada persoalan riil di lapangan.
Alih-alih bergantung pada sistem distribusi terpusat, kehadiran Kopdes Merah Putih membuka peluang bagi petani untuk lebih berdaulat atas kebutuhan produksinya sendiri.
Jika dijalankan dengan konsisten dan diawasi secara ketat, program ini berpotensi menjadi titik balik sistem pertanian Indonesia menuju era baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Kopdes Merah Putih Dinilai Bawa Harapan, Tapi Rocky Gerung Kasih Warning Serius Soal Risikonya!
Nyaris Capai Target Presiden, Kopdes Merah Putih Buka Peluang Bisnis dan Digitalisasi untuk Warga Desa
Dewan Koperasi Indonesia Ambil Sikap Hati - Hati Urusan Dana Koperasi Desa Merah Putih, 3 Milyar !
Tanpa Skema Bisnis dan Modal Awal, Koperasi Desa Merah Putih Jalan Apa Adanya
CELIOS Sebut Koperasi Desa Merah Putih Bentuk Lain Korupsi Terstruktur dan Sistematis