Salah satu skema yang bisa diterapkan adalah membuka kerja sama antara wilayah-wilayah perbatasan yang saling berdekatan.
Arif mencontohkan kemungkinan ekspansi perdagangan antara provinsi di Indonesia, khususnya Sumatera bagian timur, dengan negara bagian Malaysia yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Dengan cara ini, Indonesia bisa menciptakan ketahanan ekonomi regional.
"Kalau kita bisa mendorong perdagangan antardaerah lintas negara, maka saat tekanan global datang, ekonomi kita tidak mudah goyah," tuturnya.
Langkah ini menjadi penting sebagai bagian dari strategi menciptakan resiliensi ekonomi nasional.
Dalam situasi global yang semakin tidak menentu, terutama dengan kebijakan proteksionis seperti yang dilontarkan Trump, Indonesia harus lincah dalam merespons dinamika perdagangan internasional.
Diversifikasi pasar bukan sekadar opsi, melainkan keharusan agar Indonesia tidak tergantung pada satu kekuatan ekonomi saja.
Dengan memperkuat kemitraan dagang lintas kawasan dan membangun konektivitas regional, Indonesia punya peluang besar untuk tetap kompetitif di tengah guncangan global.***
Artikel Terkait
Baru Awal Juni Rakyat di Prank, Menkeu Sri Mulyani Sebut Pemerintah Batal Beri Diskon Listrik 50 Persen, Ini Alasannya
Indonesia Mulai Babak Baru Perjanjian Ekspor dengan Pasar Eropa
Dewan Ekonomi Nasional Siap Duduk Satu Meja Bersama BPS, Angka Kemiskinan Siap Dirombak
Penjualan Lagi Sepi, Bank Indonesia Sebut Optimisme Masyarakat Akan Pertumbuhan Ekonomi Juga Lagi Menurun
Pertumbuhan Ekonomi Sinyal Kuning, Apindo Desak Pemerintah Buat Strategi Adaptif