HUKAMANEWS - Defisit APBN 2025 diperkirakan melebar hingga Rp 662 triliun.
Kalau udah efisiensi sana-sini, anggaran dipotong Rp 300 triliun lebih, tapi defisit tetep makin lebar..
Buat apa efisiensi?
Demikian twet dari akun X tempo.co, dikutip pada Selasa (8/7).
Besar pasak daripada tiang.
Tak ada pepatah yang pas menggambarkan pengelolaan anggaran Indonesia, di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini.
Belanja besar, utang besar, tapi pemasukan? Serba sedikit.
Pemasukan tetap pun kini berpindah pembukuannya.
Akibatnya?
Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diperkirakan Rp 662 triliun, setara 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Angka itu melebar dari target awal pemerintah untuk menjaga defisit APBN sebesar Rp 616 triliun, atau 2,53 persen dari PDB sebagaimana tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2025.
Dan apa kata Sri Mulyani?
Penambahan defisit ini akibat perlambatan penerimaan negara pada kuartal pertama 2025.
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Sebut APBN 2023 Ahead The Curve, Capaian yang Luar Biasa Masuki Tahun 2024
Wakil Ketua KPK: Kalau Mau Fair Stiker di Bansos Jangan Cuma Paslon Tertentu, Harus 3 Paslon dan Itu Dana APBN
Peran Forum di MK dalam Merawat Nalar Publik Terkait APBN, Sri Mulyani Menegaskan Pentingnya Transparansi dan Partisipasi Masyarakat
Jokowi Lengser Aguan Bongkar Tipuan Jokowi, Tak Ada Ratusan Investor Bangun IKN, Respon Netizen Bukannya Aguan Dapat Cuan Gede dari APBN?
Ketua DPR RI Puan Maharani Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Negara APBN 2025 Harus Sampai ke Rakyat
APBN 2025 Diumumkan! Sri Mulyani Ungkap Fakta yang Jarang Diketahui Publik