HUKAMANEWS - Fenomena alam Aphelion kembali jadi perbincangan publik seiring dengan beredarnya berbagai klaim yang menyebutkan bahwa suhu dingin di Indonesia disebabkan oleh fenomena ini.
Tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah Aphelion memang benar terjadi tahun ini, dan jika iya, apa sebenarnya dampaknya terhadap bumi dan kehidupan manusia, khususnya di Indonesia?
Kamu mungkin juga sempat melihat unggahan di media sosial yang mengaitkan cuaca dingin yang kamu rasakan saat pagi hari belakangan ini sebagai akibat dari Aphelion.
Namun, apakah benar seperti itu faktanya?
Baca Juga: Gunakan Sabut Kelapa, Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta Kenalkan Sepatu Anti Bau
Yuk, kita bahas lebih dalam berdasarkan penjelasan para ahli dan data resmi.
Aphelion adalah momen ketika bumi berada di titik terjauhnya dari matahari dalam orbit elipsnya mengelilingi pusat tata surya.
Fenomena ini memang terjadi setiap tahun, biasanya pada awal Juli.
Untuk tahun 2025, berdasarkan informasi dari laman The Sun Today, Aphelion terjadi pada 3 Juli pukul 19.54 UTC atau 4 Juli pukul 02.54 WIB lalu.
Pada waktu tersebut, jarak antara bumi dan matahari mencapai sekitar 152.088.848 kilometer.
Meski terdengar cukup jauh, faktanya jarak ini tidak menyebabkan perubahan suhu yang signifikan di permukaan bumi.
Salah satu fakta menarik adalah, saat bumi berada di titik terdekatnya dengan matahari (Perihelion), kecepatannya justru lebih tinggi dibanding saat Aphelion.
Sebaliknya, saat Aphelion, bumi melaju lebih lambat.
Efeknya terhadap musim pun tidak besar, namun ada sedikit perbedaan durasi musim antara belahan bumi utara dan selatan.
Artikel Terkait
Fenomena Hujan Es di Yogyakarta, Bisa Jadi Tanda Peralihan Musim
Peringatan BMKG: Bulan Purnama Datang, 19 Provinsi Ini Harus Siaga Ancaman Banjir Rob Sampai 24 Mei 2025, Cek di Mana Saja
Termasuk Jakarta dan Bandung, Hari Ini 15 Mei 2025 BMKG Prediksi Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Seharian
Jakarta Dingin dan Berkabut Kayak Puncak? BMKG Bongkar Penyebabnya yang Bikin Warga Kaget!
BMKG Ingatkan Warga Jabodetabek: Cuaca Ekstrem Masih Ancam Sepekan ke Depan