HUKAMANEWS - (BREAKING) TRADING HALT!!
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia harus di-suspend setelah IHSG terjun bebas -5%.
Demikian twet akun X Big Alpha, dikutip Selasa (18/3).
Terakhir bursa di suspend karena penurunan drastis seperti ini adalah di awal pandemi 2020.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, bergerak melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.
IHSG dibuka melemah 13,28 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.458,67.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,64 poin atau 0,09 persen ke posisi 729,99.
"IHSG hari ini (18/3) diprediksi bergerak rebound dalam range 6.400 sampai 6.560," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 surplus 3,12 miliar dolar AS, atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,49 miliar dolar AS.
Performa neraca dagang ditopang oleh surplus non-migas sebesar 4,84 miliar dolar AS. Secara keseluruhan, Indonesia tercatat surplus neraca dagang dalam 58 bulan beruntun.
Dari Asia, penjualan ritel (retail sales) China per Februari 2025 tumbuh 4 persen atau lebih tinggi dibandingkan pada Desember 2025 yang sebesar 3,7 persen. Perbaikan konsumsi di China senada dengan pergerakan HSI indeks yang terapresiasi 0,77 persen pada Senin (17/3).
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan kebijakan Presiden AS Donald Trump selanjutnya yang akan dipublikasikan dan berlaku pada 2 April mendatang.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Bersama Garibaldi Thohir dan Maruarar Sirait Kunjungi BEI, Sinyal Positif untuk Pasar Modal Indonesia
Pemilu 2024 Ngegas! Pasar Keuangan Kita Naik, Rupiah Kenceng, IHSG Makin Wow! Investor Heboh Fokus Ekonomi Indo!
Baru Launching DeepSeek R1 Milik China Bikin Gembos Saham Nvidia Hingga 17 Persen, Teknologi China Libas Amerika Sampai Terjungkal
IHSG Merah Usai Danantara Diresmikan, Investor Masih Wait and See
IHSG Anjlok Imbas Pengurus Danantara Dipilih dari Finalis OCCRP dan Mantan Pesakitan