Ketika Megawati Takut pada Bayang-Bayang Jokowi

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 13:06 WIB
Ilustrasi. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri
Ilustrasi. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri

Jokowi dan PSI memang belum tentu akan menjadi kekuatan baru yang stabil. Tapi jika mereka menawarkan ruang yang lebih terbuka, meritokratis, dan tidak feodalistik, PDIP akan ditinggalkan bukan karena dibenci, tapi karena gagal beradaptasi. 

Penundaan kongres bisa jadi strategi, tapi bisa juga menjadi senjata makan tuan. Politik tak mengenal ruang hampa. Ketika publik kehilangan harapan, mereka akan mencari tempat baru. PDIP sedang bertaruh dengan waktu, dan dalam politik, waktu adalah segalanya. 

Kini publik tak menanti siapa yang akan ditunjuk, melainkan siapa yang akan muncul dengan keberanian membawa perubahan. Dan perubahan itu tak akan lahir dari ketakutan. Ia lahir dari keberanian membuka ruang dan meninggalkan kebesaran masa lalu. Jika Megawati tak sanggup melakukan itu, maka ia tidak lebih baik dari mereka yang ia tuding rakus kekuasaan. 

Demokrasi tak lahir dari pengultusan individu. Ia tumbuh dari kompetisi gagasan dan keberanian melepas kendali. Saatnya Megawati memahami: partai yang besar bukan yang selalu dipegang satu tangan, tapi yang berani membuka jalan. *** 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: OPINI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB
X