Pilihan Tepat Partai Demokrat Usai ‘Dikhianati’ Surya Paloh dan Anies Baswedan

photo author
- Kamis, 21 September 2023 | 17:51 WIB
SBY dan Prabowo. Partai Demokrat dan SBY menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia MAju usai 'dikhianati' Surya Paloh dan Anies Baswedan yang memilik Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres dari Koalisi perubahan untuk Pilpres 2024.
SBY dan Prabowo. Partai Demokrat dan SBY menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia MAju usai 'dikhianati' Surya Paloh dan Anies Baswedan yang memilik Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres dari Koalisi perubahan untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: Bergabung dengan Capres Prabowo, SBY Merasa Nyaman: For You, Saya Siap Turun Gunung

Peluang memenangi Pilpres 2024

Episode pertarungan pilpres 2024 mulai memperlihatkan kekuatan koalisi. Masyarakat harus cerdas memahami siapa pemimpin yang layak dan mampu mengayomi dan melindungi rakyat di tengah situasi geopolitik dunia yang rentan dengan risiko sangat tinggi bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia.

Rakyat harus belajar realistis, tidak boleh terjebak lagi dengan jargon-jargon politik logika bodong.

Dalam analisa penulis, peta politik kekuatan pemilih Cak Imin masih tidak jelas. Sikap politik Cak Imin yang terlihat sedikit arogan terhadap Ketua PBNU  justru melukai warga Nadliyin bahkan para tokoh dan Kyai Sepuh Nusantara.

Baca Juga: Hakim Tipikor Menolak Keberatan Rafael Alun dalam Putusan Sela, Sidang Dilanjutkan ke Tahap Pembuktian

Perolehan suara terbesar PKB tercatat pada Pemilu 2019 sebesar 13,57 juta atau 9,69%, sementara terendah pada pemilu 2009 yakni 5,15 juta atau 4,94%.

Perlu dicatat bahwa kekuatan suara partai belum tentu sejalan dengan suata pemilih pribadi. Sehingga kontribusi Cak Imin, dalam hal ini PKB, terhadap koalisi perubahan tidak signifikan.

Sementara itu PDIP terlihat gamang membuat keputusan siapa cawapres yang tepat mendampingi Ganjar Pranowo.

Gaya politik elite PDIP belakangan ini terlihat sangat arogan karena dipengaruhi oleh ambisi untuk dapat memenangkan pertarungan pilpres 2024. Jika elite PDIP tidak secepatnya merubah sikap dan perilaku politik makan dapat dipastikan pada pilpres 2024 PDIP akan kalah.

Baca Juga: Dukcapil Jakarta Siapkan Rencana Cetak Ulang E-KTP Ketika Status DKI Berubah Jadi DKJ Secara Bertahap

Conflict of interest dalam internal akan mengacaukan strategi pemenangan Ganjar dalam pemilu 2024.

Adapun Koalisi Indonesia Maju berpeluang memenangkan Pilpres 2024 jika sikap elite mampu mencuri hati rakyat dan sikap dan perilaku politik yang bersahaja.

PKS harusnya mengikuti langkah Partai Demokrat untuk memperkuat komitmen menuju Indonesia Maju. Demi kemajuan bangsa dan Negara tidak ada tempat bagi idealisme politik tanpa tujuan kebangsaan yang benar.

Baca Juga: Menkop dan UKM Teten Masduki Tolak TikTok Jalankan Medsos dan E-Commerce Bersamaan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB
X