Terhadap Panitia Seleksi Pimpinan KPK, Pieter C Zulkifli berharap mereka berhati-hati dalam memilih Capim dan Dewas KPK.
Pieter mengatakan, persoalan-persoalan KPK sejak dulu sampai dengan sekarang adalah tidak harmonisnya hubungan KPK dengan Mabes Polri, Kejaksaan Agung, dan MA.
"Pansel KPK harus mempelajari penyebab dan historis hubungan KPK sejak dulu dengan lintas lembaga selalu tidak harmonis. Bahkan pimpinan KPK saat ini berani membuat pernyataan di ruang publik mengagetkan semua pihak," kata Pieter C Zulkifli.
Baca Juga: Bakal Gantikan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Intip Profil Teguh Prakosa
Diketahui, KPK saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis etika dan konflik internal yang sengaja diciptakan oleh segelintir orang untuk mengendalikan kekuasaan. Revisi UU KPK yang dianggap melemahkan lembaga ini juga menjadi sorotan dunia.
Dengan dukungan dari kolega dan akademisi, Pieter berkomitmen untuk mengabdikan sisa usianya bagi rakyat, bangsa, dan negara.
Setelah pendaftaran resmi ditutup, panitia seleksi akan memverifikasi dokumen para pendaftar. Hasil verifikasi akan diumumkan pada 24 Juli 2024. Selanjutnya, akan dipilih 10 nama capim dan 10 calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Dengan rekam jejaknya yang kuat dan visi yang jelas, Pieter Zulkifli membawa harapan baru dalam kontestasi Capim KPK 2024. Pieter berpotensi menjadi pemimpin KPK yang mampu membawa perubahan signifikan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.***