HUKAMANEWS - Suyudi Ario Seto menjadi sorotan publik setelah namanya dikaitkan dengan pengungkapan penyelundupan sabu 2 ton di Kamboja, sebuah kasus lintas negara bernilai fantastis yang diperkirakan mencapai Rp5 triliun.
Sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional BNN yang baru dilantik pada Agustus 2025, langkah cepat Suyudi Ario Seto langsung memunculkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya.
Dalam waktu kurang dari tiga bulan menjabat, Kepala BNN Suyudi Ario Seto membuktikan bahwa pengalamannya di dunia reserse bukan sekadar catatan karier, melainkan modal nyata dalam perang melawan narkotika.
Kasus besar ini sekaligus menjadi ujian awal kepemimpinan Suyudi Ario Seto di BNN, dan hasilnya dinilai banyak pihak sebagai sinyal kuat perubahan pendekatan pemberantasan narkoba yang lebih agresif dan terukur.
Baca Juga: Profil KH Zulfa Mustofa, Perjalanan dan Perannya Menjaga NU Hingga Dipilih Jadi Pj Ketum PBNU
Kepala BNN Suyudi Ario Seto dan Operasi Besar di Kamboja
Pengungkapan penyelundupan sabu seberat 2 ton di Kamboja tidak berdiri sendiri.
Operasi ini melibatkan kerja sama intelijen lintas negara, koordinasi aparat penegak hukum, serta analisis jaringan sindikat narkotika internasional yang telah lama dibidik.
BNN di bawah komando Suyudi Ario Seto memainkan peran kunci dalam pertukaran data dan pemetaan jalur distribusi narkoba yang menyasar Asia Tenggara.
Nilai ekonomi barang haram tersebut yang mencapai Rp5 triliun menunjukkan skala ancaman narkotika terhadap stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Sejumlah pengamat kebijakan publik menilai keberhasilan ini sebagai refleksi gaya kepemimpinan Suyudi yang mengedepankan kerja berbasis intelijen, bukan sekadar penindakan di hilir.
Baca Juga: Jejak Karir Purbaya Yudhi Sadewa, dari Migas hingga Pasar Modal, Kini Mengemban Amanah Menkeu
Profil Suyudi Ario Seto: Dari Pandeglang ke Pucuk BNN
Suyudi Ario Seto lahir di Pandeglang, Banten, pada 14 Juli 1973.
Ia menempuh pendidikan kepolisian di Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1994.
Penguatan kapasitas akademiknya berlanjut di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian STIK PTIK pada 2003.
Artikel Terkait
Mbok Yem Penjaga Warung Pecel di Gunung Lawu Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Sakit Pneumonia, Para Pendaki Banyak Kehilangan Sosoknya
Mahfud MD Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Berpulangnya Bunda Iffet, Dikenang Sebagai Sosok Ibu yang Banyak Dicintai
Siapa Dudung Abdurachman? Inilah Rekam Jejak Eks KSAD yang Beri Teguran kepada Hercules
Cara Letkol Teddy Duduk Saat Terima Kunjungan Dubes Rusia Jadi Perhatian, Duduknya Unyu Banget Letkol
Berkat Fotografer Legendaris Asal Perancis Henri Cartier-Bresson, Soekarno Kampanyekan Indonesia Negara yang Merdeka dan Berdaulat