Profil Meutya Hafid, Siap Perkuat Kabinet Prabowo-Gibran di Posisi Menkominfo, Inilah Jejak Kariernya yang Begitu Cemerlang

HUKAMANEWS – Meutya Hafid, nama yang mungkin sudah tak asing lagi di dunia politik Indonesia, kini kembali jadi sorotan.

Setelah terpilih kembali sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029, kabar terbaru mengungkapkan bahwa Meutya Hafid telah dipanggil oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk memperkuat kabinet pemerintahan Prabowo - Gibran.

Tapi, siapa sebenarnya sosok Meutya Hafid ini, dan kenapa Prabowo begitu percaya pada kemampuannya?

Baca Juga: Raffi Ahmad Ikut Dipanggil Prabowo dan Dapat Amanah Tugas di Bidang Ekonomi Kreatif dan Pekerja Seni

Meutya Hafid memulai perjalanan politiknya di kancah nasional dengan duduk sebagai anggota DPR RI sejak 2009.

Tidak hanya sekedar duduk di kursi parlemen, Meutya Hafid juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024.

Sebagai ketua komisi yang membawahi urusan pertahanan, luar negeri, serta komunikasi dan informatika, Meutya dikenal tegas, vokal, namun tetap tenang dalam menghadapi berbagai isu politik.

Tidak heran, ketika Prabowo mencari orang yang tepat untuk memperkuat kabinetnya, Meutya menjadi salah satu yang dipanggil.

Baca Juga: ASUS TUF Gaming A16, Laptop AI Tangguh Bikin Gamer dan Profesional Auto Ngiler dengan Multitask yang Nggak Ada Lawan

Meski belum dipastikan posisi apa yang akan ia duduki, spekulasi mengarah pada kementerian yang masih terkait dengan tugasnya di Komisi I DPR, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Tapi apakah benar? Kita tunggu saja pengumuman resminya.

Sebelum terjun ke politik, Meutya Hafid adalah seorang jurnalis yang cukup diperhitungkan.

Sebagai reporter Metro TV, namanya mencuat ketika ia mengalami penyanderaan di Irak pada tahun 2005.

Baca Juga: Nokia Flip Pro 2024, Inovasi Canggih yang Mengguncang Dunia Smartphone Lipat!

Bersama seorang kamerawan, ia ditahan oleh kelompok militan selama beberapa hari, dan akhirnya dibebaskan berkat campur tangan pemerintah Indonesia.