nasional

Pemberhentian Ijeck dari Golkar Sumut Bikin Gempar, Disebut Ada Skenario Politik Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 06:00 WIB
Gubernur Sumut Bobby Nasution di tengah isu pemberhentian Ijeck dari Golkar Sumatera Utara. (HukamaNews.com / Net)

Menurut Riza, Ijeck merupakan figur sentral yang masih memiliki pengaruh kuat di akar rumput Golkar Sumut.

Selama Ijeck berada di pucuk kepemimpinan daerah, Golkar dinilai tetap menjadi kekuatan politik yang solid dan sulit dikalahkan.

Karena itu, pencopotan dianggap sebagai langkah awal untuk mereduksi kekuatan struktural dan psikologis partai.

Golkar Sumut Dinilai Jadi Target Strategis

Riza menegaskan, melemahkan Golkar Sumut bukan hanya soal politik lokal.
Ia melihat Sumatera Utara sebagai barometer penting kekuatan Golkar secara nasional.

“Kalau berhasil di Sumut, maka akan berhasil di seluruh Indonesia,” kata Riza.

Baca Juga: Jadi Tersangka KPK Kasus Ijon Proyek Bupati Bekasi dan Ayahnya Terancam Penjara Seumur Hidup

Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa Sumatera Utara memiliki signifikansi strategis dalam peta politik nasional.
Golkar Sumut selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung suara partai dengan jaringan kader yang relatif solid.

Melemahnya Golkar di daerah ini berpotensi memberi efek domino terhadap konsolidasi partai di wilayah lain.

Tiga Nama Disebut Bertanggung Jawab

Dalam pernyataannya, Riza secara eksplisit menyebut tiga tokoh elite DPP Golkar yang dianggap paling bertanggung jawab atas pencopotan Ijeck.

Ketiganya adalah Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji, dan Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Baca Juga: Perang Narkoba 2025, BNN Ungkap 746 Kasus dan Sita 4 Ton Sabu, Tangkap 1.174 Orang hingga Jaringan Internasional Ikut Terseret

“Bahlil, Sarmuji, dan Doli adalah pengkhianat Golkar,” tegas Riza.

Tuduhan ini memperlihatkan tingkat kekecewaan yang dalam dari sebagian kader daerah terhadap keputusan pusat.

Halaman:

Tags

Terkini