nasional

Defisit APBN Diprediksi Melebar, Purbaya Yudhi Sadewa Ingatkan Publik Tak Menelan Mentah Ramalan Bank Dunia

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta tentang defisit APBN (HukamaNews.com / YouTube CXO Media )

HUKAMANEWS - Defisit APBN Indonesia kembali menjadi sorotan setelah Bank Dunia memproyeksikan pelebaran defisit hingga mendekati batas aman dalam dua tahun ke depan.

Proyeksi defisit APBN tersebut langsung direspons Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan nada tegas dan penuh kehati-hatian.

Menurut Purbaya, prediksi Bank Dunia soal defisit fiskal Indonesia tidak bisa dijadikan rujukan tunggal karena realisasi APBN sangat bergantung pada kendali kebijakan pemerintah.

Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2025 memperkirakan defisit APBN Indonesia akan berada di level 2,9 persen pada 2027.

Baca Juga: 10 Orang Diciduk OTT KPK di Bekasi Tadi Malam, Jejak Duit Proyek Mulai Terbuka dan Bikin Pejabat Deg-degan

Angka tersebut dinilai mendekati ambang batas defisit fiskal yang selama ini dijaga pemerintah demi stabilitas ekonomi jangka menengah.

Menanggapi proyeksi itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta publik bersikap kritis dan tidak serta-merta mempercayai prediksi lembaga internasional.

Ia menilai, proyeksi makro ekonomi sering kali dibuat dengan asumsi statis yang tidak sepenuhnya mencerminkan dinamika kebijakan domestik.

“Saya harus menanggapi Bank Dunia ya, suka-suka dia. Prediksi boleh, enggak prediksi juga enggak apa-apa, tapi kan selama ini juga sering meleset,” ujar Purbaya saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.

Purbaya menegaskan bahwa APBN Indonesia bukanlah mekanisme pasar yang bergerak tanpa kendali negara.

Baca Juga: Uang Rp900 Juta Disita dari OTT Jaksa di Banten, Dua Pengacara Ikut Diamankan KPK

Menurutnya, defisit fiskal sepenuhnya berada dalam ruang intervensi kebijakan pemerintah melalui pengelolaan belanja dan optimalisasi pendapatan negara.

“Kalau APBN kan di bawah kendali kita, bukan market yang jalan sendiri. Jadi defisitnya melebar apa enggak tergantung kita kendalikan belanja dan meningkatkan pendapatan, dari pajak, cukai maupun PNBP,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah menjalankan serangkaian reformasi struktural di sektor penerimaan negara.

Langkah tersebut menjadi kunci untuk menjaga kesinambungan fiskal di tengah tantangan global yang belum sepenuhnya mereda.

Halaman:

Tags

Terkini