Dalam kasus ini KPK telah menetapkan dan menahan delapan tersangka, yang sebagian besar merupakan pejabat strategis di Kementerian Ketenagakerjaan:
1. Suhartono – Dirjen Binapenta dan PKK 2020-2023.
2. Haryanto – Direktur PPTKA 2019-2024 & Dirjen Binapenta dan PKK 2024-2025.
3. Wisnu Pramono – Direktur PPTKA 2017-2019.
4. Devi Angraeni – Direktur PPTKA 2024-2025.
5. Gatot Widiartono – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PPTKA 2019-2024 & Koordinator Analisis TKA 2021-2025.
5. Putri Citra Wahyoe
6. Jamal Shodiqin
7. Alfa Eshad – staf Direktorat PPTKA.
Seluruh tersangka telah dilimpahkan ke tim Jaksa Penuntut Umum KPK untuk segera disidangkan.
Struktur jabatan para tersangka memperlihatkan masalah bukan terjadi pada level individu, melainkan mengarah pada pola, kultur, dan sistem perizinan yang memungkinkan penyimpangan terjadi dalam jangka panjang.
Dampak ke Dunia Usaha dan Iklim Investasi
Kasus seperti ini ikut berdampak pada persepsi investor, terutama pada sektor yang membutuhkan kehadiran tenaga ahli asing seperti teknologi, tambang, dan manufaktur.
Pengusaha lokal kerap menghadapi dilema: mengikuti jalur resmi yang lama dan berbelit atau membayar jalur cepat yang tidak resmi.