Polemik gaya komunikasi Purbaya sebenarnya bukan hal baru dalam politik fiskal Indonesia.
Sejumlah pengamat menilai gaya lugas dan teknokratis seperti Purbaya bisa efektif mempercepat kebijakan, tapi berisiko menimbulkan ketegangan politik bila tidak diiringi diplomasi komunikasi publik yang baik.
Ekonom dari Universitas Indonesia, misalnya, menilai bahwa dalam konteks pemerintahan baru, komunikasi lintas kementerian menjadi kunci menjaga stabilitas kepercayaan investor dan opini publik.
“Koordinasi dan sensitivitas politik sama pentingnya dengan presisi data ekonomi,” ujar seorang analis yang enggan disebut namanya.
Masyarakat pun mulai memperhatikan gaya komunikasi pejabat ekonomi.
Di media sosial, sebagian netizen mendukung sikap tegas Purbaya yang dianggap berani dan transparan, sementara sebagian lain menilai gayanya perlu lebih halus agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antarinstansi.
Sebagai Menkeu baru di kabinet Prabowo Subianto, Purbaya menghadapi tantangan besar: menjaga stabilitas fiskal, mempercepat pertumbuhan ekonomi, sekaligus membangun kepercayaan antar lembaga negara.
DPR berharap komunikasi ekonomi yang lebih harmonis akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan parlemen, terutama dalam mengawal program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis dan kebijakan fiskal 2026.
Langkah ke depan, publik menunggu bagaimana Purbaya menyeimbangkan ketegasan teknokratik dengan seni komunikasi politik, dua hal yang kini sama pentingnya dalam mengelola keuangan negara di era transparansi.***