Bagi masyarakat Bandung dan kota-kota lain yang menjadi pusat gerakan mahasiswa, keberhasilan pemerintah memenuhi tuntutan rakyat akan menjadi tolok ukur kesungguhan reformasi.
Pada akhirnya, komitmen “respons terukur” yang digaungkan Bahlil hanya akan berarti jika diikuti kebijakan nyata, transparansi, dan akuntabilitas.
Aspirasi rakyat bukanlah ancaman, melainkan fondasi yang bisa memperkuat demokrasi Indonesia.***