HUKAMANEWS - Buktikan bahwa tuntutan 17+8 tak main - main, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, siap berada di garis depan dalam memperkuat demokrasi dan menegakkan keadilan bagi rakyat serta membangun peradaban bangsa yang bermartabat.
Hal ini dilakukan puluhan mahasiswa dan para tenaga pendidik dengan menggelar aksi di kawasan Taman Aspirasi, Widya Puraya, Kampus Undip Tembalang Semarang, Kamis 4 September 2025.
Membawa spanduk dengan coretan "Reset Indonesia" dan " Diponegoro Bersikap, aksi damai kali ini digelar dengan aksi teatrikal dan baca puisi. Sebelum diakhiri dengan doa bersama bagi para pemimpin negeri ini, Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si menyampaikan sejumlah orasi bahwasannya seruan damai menjadi perlu disaat demokrasi sudah rapuh dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di Indonesia sedemikian rendah.
Baca Juga: Pengamat Nilai Kerusuhan Agustus Jadi Alarm Demokrasi, Negara Harus Kembali Berpihak pada Rakyat
"Undip merasa perlu terus menyuarakan suara damai dan bukan cuma suara akademi saja, namun merupakan, panggilan hati untuk menyalakan lentera demokrasi di Indonesia," seru Suharnomo lantang didepan mahasiswa.
Lebih lanjut, Rektor Undip Semarang ini juga mengingatkan pemerintah atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi unjuk rasa 28 Agustus.
"Kehilangan mereka juga luka bagi bangsa ini," tegas pihaknya.
Sehingga pihaknya mendorong aparat harus persuasif humanis sebagai alat negara dan pengayom masyarakat. Ingat demonstrasi adalah kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi.
"Pemerintah dan DPR sungguh - sungguh mendengarkan aspirasi rakyat, benahi kebijakan secara terbuka dan transparan serta akuntabel untuk demokrasi yang sehat," tutup pihaknya.
Sementara itu Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq menekankan bahwa mahasiswa serta sivitas akademika Undip turut prihatin terhadap kondisi bangsa hari ini.
"Bukan hanya dari dosen, guru besar, rektorat, tapi teman-teman mahasiswa ini membersamai, karena kami merasakan sivitas akademika Universitas Diponegoro ini bukan rektorat saja, tapi bersama mahasiswa juga," tuturnya.***
Artikel Terkait
Bukan Intervensi Asing, Dalang Rusuh Aksi Demo Justru Akun-Akun Pro Pemerintah, Prabowo dan Intelijen Telusuri Akunnya!
Presiden Prabowo Sibuk Turun Ke Bawah, Rakyat Media Sosial Gerak Cepat Tulis Tuntutan 17+8
Sipil Berjatuhan Jadi Korban Saat Demo, Dimanakah Polisi Bertugas, Patutkah Dapat Kenaikan Pangkat
Komika Soleh Solihun: 17+8 Tuntutan Rakyat, Prabowo Harus Bisa Wujudkan, Kan Katanya Rakyat Diminta Percaya Sama Pemerintah!
Rakyat Ultimatum dengan 17+8 Tuntutan, Yusril: Pemerintah Tak Bisa Lagi Tutup Telinga