Bagi masyarakat Bandung dan kota-kota lain yang menjadi pusat gerakan mahasiswa, keberhasilan pemerintah memenuhi tuntutan rakyat akan menjadi tolok ukur kesungguhan reformasi.
Pada akhirnya, komitmen “respons terukur” yang digaungkan Bahlil hanya akan berarti jika diikuti kebijakan nyata, transparansi, dan akuntabilitas.
Aspirasi rakyat bukanlah ancaman, melainkan fondasi yang bisa memperkuat demokrasi Indonesia.***
Artikel Terkait
Besok Deadline 17+8, Mahasiswa dan Akademisi Undip Keluarkan Seruan Damai Nyalakan Api Demokrasi
GOTO Tegaskan Nadiem Makarim Tak Lagi Punya Peran di Gojek, Usai Jadi Tersangka Kasus Laptop Chromebook
Terseret Dua Kasus Besar! Nadiem Makarim Kini Jadi Sorotan KPK dan Kejagung dalam Skandal Digital Pendidikan
KPPU dan Dekopin Jawa Tengah Kaji Regulasi Koperasi Merah Putih, Jangan Sampai Masyarakat Kena Dampak Persaingan Usaha
Aspirasi Mahasiswa Diterima di Istana, Benarkah Pemerintah Siap Buka Pintu Kritik Lebih Lebar?