Jika ya, maka era kepemimpinan Nadiem di Kemendikbudristek bisa menjadi salah satu periode paling banyak menyisakan catatan hitam dalam sejarah pengelolaan anggaran pendidikan.
Kasus Nadiem Makarim memperlihatkan betapa proyek digitalisasi pendidikan yang seharusnya membawa manfaat justru bisa menjadi ladang praktik korupsi.
Penetapan dirinya sebagai tersangka membuka babak baru pengusutan kasus korupsi sektor pendidikan dengan kerugian triliunan rupiah.
Kini, mata publik tertuju pada bagaimana KPK dan Kejagung bekerja sama menuntaskan perkara ini tanpa pandang bulu. Jika sinergi berjalan baik, kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum bisa pulih.
Baca Juga: Rakyat Ultimatum dengan 17+8 Tuntutan, Yusril: Pemerintah Tak Bisa Lagi Tutup Telinga
Sebaliknya, bila pengusutan mandek, kasus ini berpotensi menjadi preseden buruk bagi upaya pemberantasan korupsi dan transformasi digital di Indonesia.***