nasional

Misteri Diplomat Muda Kemlu Tewas di Kos Menteng, Kepala Dilakban dan Pintu Terkunci dari Dalam, Ini Dugaan Mengejutkan Polisi!

Sabtu, 12 Juli 2025 | 18:00 WIB
Polisi ungkap fakta mengejutkan di balik kematian diplomat Kemlu, kuat dugaan terlibat praktik asfiksia auto-erotik berisiko. (HukamaNews.com / Humas Polres Jakpus)

HUKAMANEWS - Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), masih menyisakan banyak pertanyaan.

Arya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar kos tempat tinggalnya yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Kematian korban dinilai janggal karena jasadnya ditemukan di atas kasur dengan kepala dililit lakban dan tubuh tertutup selimut.

Tak heran bila dugaan awal banyak mengarah pada kemungkinan pembunuhan.

Namun, bukti-bukti yang diperoleh polisi justru mengarah ke skenario berbeda dari apa yang dibayangkan publik.

Baca Juga: 3 Tersangka Sudah Ditahan, Tapi Bareskrim Justru Curigai Hal Ini di Kasus Kematian Brigadir Nurhadi!

Hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian menunjukkan bahwa tidak ada bekas kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban.

Pintu kamar juga masih terkunci dari dalam, tidak ada barang yang hilang, dan CCTV tidak menunjukkan adanya orang lain masuk ke dalam kamar saat peristiwa terjadi.

Penjaga kos pun menegaskan bahwa tak ada satu pun tamu yang datang, kecuali sang istri korban.

Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi mengungkapkan bahwa hasil olah TKP hanya menunjukkan sidik jari milik korban pada potongan lakban yang menempel di bagian kepalanya.

“Kalau dari olah TKP awal, masih kelihatan sidik jari si korban itu,” ujar Rezha saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Terbongkar! 212 Produsen Beras Nakal Diduga Curang, Satgas Pangan Turun Tangan Selidiki Siapa Dalangnya!

Hal ini pun memunculkan kemungkinan bahwa Arya melakukan tindakan itu sendiri, yang kemudian membuka wacana tentang kemungkinan asfiksia auto-erotik.

Asfiksia auto-erotik adalah praktik ekstrem dalam aktivitas seksual di mana seseorang secara sadar membatasi suplai oksigen ke otaknya untuk mencapai kepuasan birahi yang lebih tinggi.

Aktivitas ini tergolong berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak dilakukan dengan pengawasan atau gagal dalam pengendalian.

Halaman:

Tags

Terkini