HUKAMANEWS – Kasus kematian ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar indekos di Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025, disinyalir memiliki motif pembunuhan.
Analisa ini disampaikan langsung oleh Haniva Hasna seorang kriminolog, banyak skenario yang bisa dibuat si pelaku agar terlihat bahwa kematian diplomat ini terkesan seperti tindakan bunuh diri. Dengan tidak adanya luka dan kondisi kamar terkunci, masih membuka celah keterlibatan pihak ketiga dalam beberapa tren kasus pembunuhan saat ini.
"Indikasi yang kuat adalah saat ditemukan korban dalam kondisi terselimuti dengan bagus dan rapi.Inikan tidak mungkin dilakukan dengan sendirinya, terutama ketika wajah korban sudah dalam kondisi sesak nafas terlakban," ucap Haniva Hasna, di Jakarta, Jumat 11 Juli 2025.
Baca Juga: Setelah Ada Korupsi Tata Niaga Gula, Sekarang Ada Praktek Gula Oplosan
Untuk membuktikan dugaan - dugaan motif kematian ini, Haniva Hasna mendorong penyidik untuk mengumpulkan keterangan - keterangan dari lingkungan korban, seperti keluarga dan mitra kerja.
"Almarhum sendiri bergerak di bidang human trafficking, membuka peluang besar memiliki tekanan psiko sosial dalam kasus ini," jelas Haniva sekali lagi.
Polisi sendiri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang. Berbagai barang bukti diamankan dari TKP, sejumlah saksi juga telah diperiksa. Namun, belum ada kesimpulan terkait kronologi maupun penyebab tewasnya ADP.
Baca Juga: Produksi Pupuk NPK Dibawah Standar, Untung Ratusan Juta
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi mengungkap, pihaknya mengamankan sejumlah obat-obatan dari kamar ADP. Namun, polisi belum dapat memastikan apakah obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian ADP atau tidak.
“Ya, beberapa obat, kayak obat sakit kepala sama obat lambung. Itu aja sih. Tapi kalau dari pemeriksaan awal belum mengarah ke sana (ada penyakit),” kata Rezha dalam keterangannya.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari TKP, berupa kantong plastik, lilitan lakban, dompet dan identitas korban, serta pakaian dan bantal yang digunakan ADP saat jasadnya ditemukan.
Rezha mengatakan, pihaknya masih menelusuri sidik jari yang tertinggal di lakban yang semula melilit kepala ADP. Namun, dari penyelidikan awal, polisi menemukan sidik jari ADP di lakban tersebut.
Artikel Terkait
Kasus TPPO Mahasiswa Magang Di Jerman Terungkap, Polri Pastikan Semua Korban Kembali Ke Indonesia
Kemenkumham DKI Bentuk Desa Binaan Imigrasi: Langkah Ampuh Cegah TPPO, Lindungi Perempuan dan Anak
Polisi Dalami Keterangan Saksi dan Rekaman CCTV Atas Kematian Diplomat Muda, yang Tewas di Kosan Menteng, Jakarta Pusat
Diplomat Muda Tewas dengan kepala dilakban di Menteng, Begini Respon Kemlu Soal Kematian Janggalnya...
Misteri Kematian Diplomat Muda di Kosan Elit Menteng, 4 Saksi Diperiksa, CCTV Jadi Kunci Ungkap Fakta!