HUKAMANEWS – Dunia hiburan sirkus selama ini dikenal sebagai tontonan penuh atraksi memukau dan ketangkasan luar biasa.
Tapi di balik gemerlap lampu panggung dan tawa penonton, ada kisah gelap yang nyaris tak terdengar.
Kini, satu per satu, mereka yang pernah menjadi “bintang kecil” di sirkus mulai angkat bicara tentang luka lama yang menganga.
Mereka bukan sekadar mantan pemain sirkus. Mereka adalah korban kekerasan dan eksploitasi sejak usia balita.
Baca Juga: Per 1 Juni 2025, SIM Kamu Akan Berlaku Secara Internasional
Cerita-cerita yang mereka sampaikan bukan dongeng fiksi.
Dalam rapat dengar pendapat di Komisi XIII DPR RI, para mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) membeberkan pengalaman mengerikan yang mereka alami semasa kecil.
Sebagian besar dari mereka tak punya identitas, tak mengenal asal-usul keluarga, dan harus bertahan hidup di bawah tekanan serta kekerasan yang tak manusiawi.
Dipisahkan dari Keluarga, Dilatih dengan Kekerasan Sejak Balita
Vivi Nurhidayah adalah salah satu korban. Ia mengaku tidak pernah tahu kapan tepatnya ia diambil dari keluarganya.
Baca Juga: Tak Hanya Lulusan SMA, Lulusan SD Pun Berbondong-bondong Serbu Balai Kota untuk Lamar Pekerjaan
Namun sejak usia dua tahun, ia sudah berada di bawah pengasuhan tiga orang yang disebut Fran, Toni, dan Yansen.
Vivi harus menjalani latihan keras, dan tiap kesalahan dibalas dengan kekerasan fisik.
Pernah suatu kali, ia melarikan diri karena tidak tahan.
Tapi upayanya gagal, dan ia malah ditangkap, lalu dianiaya secara brutal.