Perempuan Paling Dieksploitasi dan Alami Kekerasan di Sirkus OCI, Mantan Pemain Ungkap Kisah Kelam ke Kementerian HAM

photo author
- Kamis, 17 April 2025 | 08:00 WIB
Kasus dugaan eksploitasi perempuan sirkus OCI di Taman Safari Indonesia terungkap. (HukamaNews.com / Kementrian HAM)
Kasus dugaan eksploitasi perempuan sirkus OCI di Taman Safari Indonesia terungkap. (HukamaNews.com / Kementrian HAM)

HUKAMANEWS - Pada Selasa, 15 April 2025, sekelompok perempuan yang pernah menjadi pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) mengungkapkan kisah kelam mereka kepada Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam audiensi dengan Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, mereka menceritakan pengalaman mengerikan terkait eksploitasi dan kekerasan yang mereka alami selama bertahun-tahun di Taman Safari Indonesia.

Kejadian ini menarik perhatian publik dan memunculkan diskusi lebih luas mengenai hak asasi manusia dalam dunia hiburan.

Salah satu korban, Ida, mengungkapkan pengalamannya yang penuh penderitaan. Ia pernah mengalami kecelakaan serius saat tampil di Lampung, namun tidak segera mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga: Temui Perwakilan TPUA di Kediamannya di Solo, Jokowi Enggan Tunjukan Ijazah Miliknya

Hal tersebut menunjukkan betapa buruknya kondisi yang dialami para pemain sirkus, di mana keselamatan mereka seakan tidak menjadi prioritas. Butet, mantan pemain lainnya, menceritakan pengalamannya yang jauh lebih mengerikan.

Ia mengaku sering dipukuli dan bahkan dirantai, termasuk saat sedang hamil.

Butet juga mengungkapkan bahwa ia dipaksa tampil meski dalam kondisi hamil dan setelah melahirkan, ia terpaksa dipisahkan dari anaknya.

Pengakuan ini semakin menambah keprihatinan terhadap perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima.

Selain itu, Fifi, anak dari Butet, turut berbicara mengenai pengalamannya yang tidak kalah tragis. Sejak bayi, Fifi sudah berada di lingkungan sirkus yang penuh kekerasan.

Baca Juga: 21 Kecelakaan Terjadi di Jalur Kereta Api di Jawa Tengah, Dua Belas Orang Meninggal

Ia menceritakan bagaimana ia pernah diseret, disetrum, dan dipasung setelah mencoba melarikan diri dari sirkus.

Fifi bahkan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri pada tahun 1997, namun penyelidikan dihentikan karena dianggap tidak cukup bukti.

Menanggapi laporan ini, Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, menyatakan bahwa Kementerian HAM akan segera memanggil pihak manajemen Taman Safari Indonesia untuk memberikan klarifikasi.

Mugiyanto menegaskan bahwa penting bagi dunia usaha untuk menghormati hak asasi manusia dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X