Seperti dikutip dari akun X Lira, fakta-fakta terus terungkap soal kebobrokan pembangunan PSN PIK.
Meski ditutupi oleh pejabat sekali pun, faktanya tak akan bisa tertutupi meski digiring oleh buzzer yang berkeliaran di media sosial.
"Kemarin ada yg ngeles kayak Bajaj India, ngedabrus bahwa bidang Laut yg disertifikat dulunya adalah Daratan."
"Kalau ini benar video klarifikasi dari nelayan Desa Kohod, maka dapat dipastikan para-para buzzer binaan Anak Haram itu akan frustasi."
"Betapa cadasnya video bantahan ini, kok bisa ya mereka se-update itu dng informasi digital."
"Warga sudah semakin cerdas untuk ditipu-tipu dengan ngibul murahan macam gitu, apalagi nitijen Indonesia."
"Buzzer 58% ngibulnya mirip junjungannya, somplak..!!"
Pejuang dan pembela rakyat Banten, M Said Didu juga terus gigih melawan kesewenang-wenangan yang dilakukan pemerintah di era Jokowi.
"Rakyat Harus Bersatu untuk Melawan Oligarki yg mengambil Tanah & Menguasai Tambang² Seenaknya."
"Ada pihak yg Menguasai Negri ini yg seolah² bebas Menggusur Rakyat dmnpun dia Mau & menjadikan Pemerintah & Pejabat sbagai Bonekanya."
Kini satu per satu fakta tentang PIK mulai terungkap, seiiring rakyat terutama nelayan berani menentang pemagaran pagar laut.
Bahkan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid juga sudah membatalkan penerbitan SHGB dan SHM di laut sepanjang 30 KM ini.***