"Mengenai hasilnya, belum dapat kami sampaikan," katanya diplomatis.
Jadi, apakah tim Kejagung menemukan bukti penting atau justru ada rahasia besar lain yang belum terungkap?
Yang menarik, Harli juga menekankan bahwa penggeledahan ini tidak ada kaitannya dengan kasus korupsi dan pencucian uang yang melibatkan PT Duta Palma, perusahaan sawit raksasa milik Surya Darmadi yang sebelumnya sudah dibidik Kejagung. "Ini kasus baru," tegasnya.
Jadi, kalau kamu mengira ini masih terkait kasus lama, ternyata salah besar. Ini babak baru dalam drama korupsi sawit di Indonesia.
Jika kita berbicara soal kasus korupsi di sektor kelapa sawit, rasanya ini sudah seperti cerita lama yang terus terulang.
Dari yang dulu hanya berupa desas-desus, kini mulai terbukti lewat berbagai pengusutan. Tahun 2024, tampaknya akan jadi tahun yang menentukan bagi penegakan hukum di sektor ini.
Seperti yang kita tahu, sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia.
Namun, di balik kilauan bisnis sawit, ada banyak persoalan yang tersimpan. Mulai dari isu lingkungan, konflik lahan, hingga korupsi tata kelola yang tampaknya tak pernah ada habisnya.
Dugaan korupsi yang sekarang diusut Kejagung ini, bisa jadi hanya puncak gunung es dari praktik kotor yang selama ini terjadi di balik layar.
Publik tentu berharap Kejagung bisa mengungkap semuanya dengan tuntas. Terlebih, sektor ini tak hanya melibatkan para pengusaha, tapi juga pejabat-pejabat yang punya kuasa dalam pengaturan tata kelola lahan.
Siapa saja yang terlibat? Itu yang bikin kita semua penasaran. Siapa tahu, ada nama-nama besar yang selama ini aman-aman saja, tiba-tiba terseret dalam skandal ini.
Kenapa sih sektor sawit ini selalu jadi 'ladang' korupsi? Jawabannya sederhana: uang.