nasional

Iuran hingga Rp225 Juta pada Kasus Dugaan Bullying di PPDS Undip Dibongkar Ibunda dari dr. Aulia Risma

Sabtu, 21 September 2024 | 06:36 WIB
Kasus bullying di PPDS Undip: Ibu dr. Aulia ungkapkan iuran Rp225 juta. Investigasi berjalan, keadilan diharapkan. (Tangkapan layar / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kasus dugaan bullying yang dialami oleh almarhumah dr. Aulia Risma Lestari di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang semakin ramai diperbincangkan.

Sang ibu, Nuzmatun Malinah, akhirnya angkat bicara mengenai berbagai tekanan yang diterima oleh putrinya, termasuk soal uang yang harus dibayarkan selama menempuh pendidikan tersebut.

Nuzmatun mengungkapkan bahwa selama proses pendidikan putrinya, ia mengirimkan dana iuran hingga total mencapai Rp225 juta.

Baca Juga: Letupan Misterius di Kantor DPP Partai Bulan Bintang di Kawasan Pancoran, Kebakaran atau Sinyal Badai Politik yang Siap Meledak?

Pertanyaannya, apakah ini benar-benar 'iuran' yang wajib, atau justru menjadi bentuk lain dari tekanan sosial?

Nuzmatun Malinah, ibu dari almarhumah dr. Aulia, mengungkapkan bahwa selama putrinya menempuh pendidikan di PPDS Anestesi Undip, ia diminta untuk membayar sejumlah uang setiap bulan.

Dana ini disebut sebagai 'iuran' yang digunakan untuk kebutuhan angkatan dan lainnya.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi Yakin Presiden Terpilih Prabowo Bakal Lanjutkan Komitmen Berantas Judi Online

Namun, nominal iuran ini tidak main-main, mencapai Rp20-40 juta per bulan, terutama pada semester pertama.

“Uang untuk kebutuhan angkatan dan lainnya. Iya sebulan sekali. Yang semester pertama itu (untuk) senior. Selebihnya untuk angkatan,” ungkap Nuzmatun.

Ia juga menjelaskan bahwa nominal iuran terbesar terjadi pada semester pertama, dan meskipun berkurang di semester berikutnya, pembayaran tetap dilakukan hingga bulan Agustus 2024, sebulan sebelum dr. Aulia ditemukan meninggal dunia pada tanggal 12.

Baca Juga: Gigih Bela Gibran Bukan Pemilik Akun Fufufafa, Hacker Ancam Menkominfo Budi Arie Mundur Atau Bakal Dibongkar Rahasia Tergelapnya

"Kalau yang besar itu semester satu. Di semester berikutnya masih ada,” tambah Nuzmatun.

Bahkan, di bulan kematian dr. Aulia, Nuzmatun masih membayar iuran tersebut.

Hal ini menjadi tanda tanya besar, mengingat almarhumah telah meninggal dunia namun kewajiban iuran masih berjalan.

Halaman:

Tags

Terkini