Jika terbukti bahwa iuran ini lebih mirip pemerasan, maka hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.
Mahasiswa yang seharusnya fokus pada studi, justru terbebani dengan kewajiban finansial yang sangat besar, bahkan hingga melibatkan keluarga mereka.
Kasus dr. Aulia bukan hanya tentang dugaan bullying atau pemerasan, tetapi juga tentang sistem yang seolah-olah membiarkan praktik semacam ini terjadi.
Transparansi dan akuntabilitas dari pihak universitas maupun program pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa hal-hal semacam ini tidak terulang lagi.
Publik berharap agar kasus ini bisa diusut tuntas oleh pihak berwenang, sehingga keadilan bisa ditegakkan, tidak hanya untuk dr. Aulia, tetapi juga bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang mungkin mengalami hal serupa.
Dukungan dari Kemenkes dan lembaga-lembaga terkait sangat penting untuk membongkar praktik-praktik yang merugikan dunia pendidikan ini.***
Artikel Terkait
Curahan Hati Tragis! Mahasiswa Kedokteran PPDS Nekat Bundir Karena Dibully, Kisah Sedih Aulia Risma Gegerkan WargaNet!
Tunggu Tujuh Hari, Keluarga Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Siap Beri Keterangan
Ayah Almarhumah dr Aulia Rahma Lestari Tutup Usia, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya
Tarik Ulur Kasus Mahasiswa PPDS Undip, Kementerian Kesehatan RI Komitmen Bawa ke Ranah Hukum
Stop Bully! Melkiades Ungkap Cara Penanganan Komprehensif dan Efektif Mengatasi Perundungan di PPDS!