Isu-isu perpecahan yang sering kali muncul dalam wacana politik nasional perlahan mulai memudar.
Kehadiran tokoh dunia seperti Paus Fransiskus yang membawa pesan cinta kasih dan toleransi seolah menjadi angin segar bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Profesor Komaruddin menambahkan bahwa kunjungan ini mengingatkan kita bahwa persatuan bangsa tidak hanya bisa dibangun melalui wacana politik, tetapi juga melalui pendekatan spiritual dan kemanusiaan.
"Suasana sekitar ini agak pengap, auranya pengap. Tidak memberikan healing. Dengan kehadiran Paus, aura itu berubah, menjadi lebih positif,"_ ungkap Komaruddin.
Paus Fransiskus dan Kesederhanaan yang Menyentuh Hati
Salah satu hal yang menarik perhatian publik selama kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia adalah kesederhanaan yang ia tampilkan.
Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang pemimpin yang hidup dengan rendah hati, jauh dari kemewahan.
Dalam berbagai kesempatan, ia kerap tampil dengan pakaian yang sederhana.
Bahkan, ketika tiba di Indonesia, Paus Fransiskus terlihat mengenakan sepasang sepatu tua, sebuah simbol kesederhanaan yang kuat.
Kesederhanaan Paus Fransiskus ini memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama di tengah budaya masyarakat modern yang sering kali terjebak dalam gaya hidup yang penuh dengan kemewahan.
Kesederhanaannya juga sejalan dengan pesan cinta kasih yang ia bawa, bahwa kehidupan yang bermakna tidak selalu diukur dari materi, tetapi dari seberapa besar kita bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.***