HUKAMANEWS - Papua kembali memanas setelah insiden tragis yang menimpa seorang pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning.
Pilot yang bekerja untuk PT Intan Angkasa Air Service ini menjadi korban penyanderaan dan pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Tengah.
Berdasarkan informasi terbaru dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, pelaku penembakan diduga kuat berasal dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Baca Juga: Belajar Bahasa: Mana sih kata yang Benar, Kongko, Kongkou atau Kongkow?
Dugaan Kuat Mengarah ke KKB Egianus Kogoya
Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Bayu Suseno, mengonfirmasi bahwa KKB yang terlibat dalam pembunuhan ini kemungkinan besar adalah kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Hal ini didasari oleh lokasi kejadian yang dekat dengan Kabupaten Nduga, yang dikenal sebagai wilayah operasi KKB tersebut.
"Kemungkinan begitu (pelakunya anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya)," ujar Kombes Pol Bayu Suseno, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: Belajar Bahasa: Mana sih kata yang Benar, Ubrak-abrik atau Obrak-abrik?
Bayu menambahkan bahwa jarak lokasi pembunuhan dengan tempat penyanderaan Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang juga menjadi korban KKB Egianus, memperkuat dugaan tersebut.
Upaya Pembebasan dengan Pendekatan Soft Approach
Dalam menghadapi situasi ini, Satgas Damai Cartenz berupaya ekstra hati-hati dalam mencari pelaku penembakan.
Bayu menegaskan bahwa keselamatan Kapten Philip yang masih disandera menjadi prioritas utama, sehingga pendekatan yang diambil tetap bersifat soft approach.
"Kalau represif, nanti pilot Philip bisa dieksekusi juga," ucap Bayu, menekankan betapa gentingnya situasi yang dihadapi.