"Mudah-mudahan tidak ada pejabat yang takut mengambil kebijakan untuk kepentingan bangsa dan rakyat hanya karena persoalan saya," ujarnya.
SYL juga menampik tuduhan menerima uang untuk kepentingan pribadi, dan meminta maaf kepada keluarga serta masyarakat Sulawesi Selatan, memohon dukungan agar tetap tabah.
"Mungkin saya salah. Tapi semua demi bangsa, demi negara, demi rakyat. Kamu adili saya saat Indonesia normal. Kamu tidak lihat Indonesia saat kondisi kerawanan pangan yang ada. Terima kasih. Doakan saya tetap kuat dan tabah," tutupnya.
Vonis ini menambah daftar panjang kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik, mengingatkan semua pihak akan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas negara.***