BSSN terus melakukan investigasi terhadap bukti forensik meski menghadapi kendala karena alat bukti terkunci oleh ransomware.
Namun, BSSN berhasil menemukan sumber serangan bernama Brain Cipher Ransomware, varian dari ransomware lockbit 3.0.
Sampel ransomware ini akan dianalisis lebih lanjut dengan bantuan institusi keamanan siber lainnya.
"BSSN akan menggunakan insiden ini sebagai pelajaran penting dan berusaha melakukan mitigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tambah Ariandi.
Baca Juga: Kominfo Lagi Kocar-kacir Masalah Pusat Data Nasional Diretas, Begini Reaksi Presiden Jokowi
Respon Pemerintah
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membayar tebusan yang diminta oleh peretas.
Budi juga menegaskan bahwa serangan tidak dilakukan terhadap PDN, melainkan terhadap PDNS2.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, memastikan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) yang sedang dibangun di Cikarang, Jawa Barat, tidak terpengaruh oleh serangan ini.
"PDN terus berjalan pembangunannya. Ini jadi pelajaran untuk evaluasi sistem keamanan," kata Nezar di Jakarta.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya pemerintah untuk mengantisipasi dan memperkuat keamanan siber.
"Serangan siber bisa terjadi di mana saja, termasuk Indonesia. Pemerintah akan terus berusaha melindungi kerahasiaan negara, masyarakat, dan pelayanan publik," ujarnya.
Desakan Pengunduran Diri Menkominfo
Desakan agar Menkominfo Budi Arie Setiadi mengundurkan diri pasca-serangan ini semakin kuat.