HUKAMANEWS - Hampir satu tahun menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola kementeriannya.
Meskipun diharapkan dapat mengatasi tugasnya dengan baik, kinerja Budi Arie terus menjadi sorotan, terutama setelah insiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 yang mengakibatkan lumpuhnya ratusan instansi pemerintah.
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, ada panggilan untuk Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan pergantian Budi Arie karena dinilai tidak mampu menangani tugasnya dengan efektif.
Peristiwa peretasan PDN Sementara 2 di Surabaya oleh malware ransomware merupakan pukulan telak bagi reputasi Budi Arie, yang sebelumnya optimis dalam menghadapi empat tantangan utama Kominfo.
Baca Juga: Segera Padankan NIK dan NPWP Sebelum Tanggal 30 Juni 2024, Hindari Kesulitan Akses Layanan Ini
Penyediaan Infrastruktur Digital
Salah satu fokus utama Budi Arie adalah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Sejumlah program strategis telah dilaksanakan, termasuk digitalisasi penyiaran televisi nasional melalui migrasi dari siaran analog ke digital (Analog Switch Off/ASO).
Lebih dari 1,3 juta rumah tangga miskin telah menerima Set Top Box untuk mendukung akses digital mereka.
Baca Juga: Kominfo Lagi Kocar-kacir Masalah Pusat Data Nasional Diretas, Begini Reaksi Presiden Jokowi
Program lainnya seperti pembangunan BTS untuk layanan Mobile Broadband 4G telah terselesaikan di 6.672 lokasi.
Palapa Ring juga telah beroperasi penuh, serta pembangunan Pusat Pengujian Perangkat Berstandar Internasional dan Spektrum Frekuensi Radio (Indonesian Digital Test House/IDTH).
Namun, keberhasilan ini sedikit tercoreng oleh kejadian peretasan PDN Sementara 2 yang menunjukkan kerentanan sistem yang harusnya diawasi oleh Kemenkominfo.
Penanggulangan Platform Meresahkan