Calon pengantin dijanjikan venue mewah, dekorasi eksklusif, hingga fasilitas bulan madu ke Bali.
Bahkan, korban yang melunasi pembayaran lebih cepat dijanjikan bonus tambahan berupa tiket pesawat pulang pergi, vila tiga hari dua malam, dan cashback.
Fakta penyidikan menunjukkan seluruh bonus tersebut bersifat fiktif dan tidak pernah direalisasikan.
Untuk memperkuat kepercayaan publik, WO ini rutin mengikuti pameran pernikahan bergengsi di berbagai lokasi.
Nama Ayu Puspita tampil di Gedung Telkom, JCC Senayan, JIExpo Kemayoran, Balai Kartini, Balai Sarbini, hingga Condet Park.
Kehadiran di ajang resmi membuat korban sulit curiga, karena perusahaan tampak profesional dan kredibel.
Vendor Dibayar Terakhir, Korban Menghilang Menjelang Hari H
Penyidik juga menemukan pola bermasalah dalam hubungan WO dengan vendor.
Vendor catering, dekorasi, dan rias pengantin baru dibayar setelah dana dari korban berikutnya masuk.
Akibatnya, ketika aliran uang terhenti, vendor tidak menerima pembayaran dan layanan pernikahan gagal total.
Banyak korban mengaku pihak WO tidak bisa dihubungi menjelang hari pernikahan, meninggalkan kepanikan dan kerugian emosional.
Total korban yang telah terdata mencapai 207 orang, dengan nilai kerugian mencapai Rp 11,5 miliar.
Angka tersebut masih berpotensi bertambah seiring dibukanya posko pengaduan resmi di Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Pemberhentian Ketua Umum PBNU Hanya Sah Lewat MLB, Ini Alasan Hukumnya
Peran Media Sosial dan Promosi Digital
Dalam praktiknya, promosi WO Ayu Puspita tidak lepas dari peran Dimas Haryo Puspo.
Media sosial Instagram menjadi etalase utama yang menampilkan citra sukses dan pernikahan megah.
Artikel Terkait
Dua Legislator Mangkir di Kasus CSR BI-OJK, Desakan Paksa dari Publik ke KPK Makin Menguat
Dirut Terra Drone Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Fakta Kelalaian SOP hingga Akibatkan Kebakaran dan Tewaskan 22 Orang
Terungkap Kronologi Baterai Rusak yang Memantik Kebakaran Maut Terra Drone dan Seret Dirut ke Kursi Tersangka
Patahkan Isu Konflik, PBNU Gerak Cepat, KH Zulfa Mustofa Turun Gunung Padatkan Barisan NU dari Pusat ke Daerah
Bencana Sumatera, TNI Turun All Out dengan Puluhan Ribu Pasukan dan Armada Tempur untuk Evakuasi Cepat dan Distribusi Logistik Dikebut