Hujan Deras Paksa Operasi SAR Cibeunying Terhenti, 20 Korban Masih Hilang di Tengah Tanah Bergerak

photo author
- Jumat, 14 November 2025 | 18:00 WIB
Tim SAR menghentikan pencarian longsor Cibeunying karena hujan deras dan tanah labil. (HukamaNews.com / Beritasatu)
Tim SAR menghentikan pencarian longsor Cibeunying karena hujan deras dan tanah labil. (HukamaNews.com / Beritasatu)

Petugas melaporkan beberapa kali mendengar suara retakan dari sisi bukit, indikasi adanya pergerakan tanah yang bisa memicu longsor susulan.

Demi keselamatan, seluruh tim yang berada di jalur evakuasi segera ditarik mundur begitu sirene peringatan dibunyikan oleh pos komando.

Situasi ini menjadi tantangan besar bagi operasi SAR karena masih ada 20 korban yang belum ditemukan.

Pada pencarian hari kedua, tim menemukan satu korban atas nama Yuni, menambah total korban meninggal yang berhasil dievakuasi menjadi tiga orang.

Sementara itu, keluarga korban mulai memenuhi area posko sambil menunggu kepastian kapan pencarian bisa dilanjutkan kembali.

Baca Juga: 20.000 Prajurit TNI Disiapkan Presiden Prabowo untuk Misi Perdamaian Gaza, Fokus Kemanusiaan dan Infrastruktur

Dari pantauan warga dan relawan lokal di Majenang, sejumlah titik longsoran masih mengeluarkan air dan lumpur dari sela-sela material yang menumpuk.

Beberapa warga menyebut kondisi ini mirip dengan longsor besar yang pernah terjadi di wilayah Cilacap pada 2018, di mana cuaca buruk menjadi hambatan utama evakuasi.

Ancaman Longsor Berulang di Cilacap dan Wilayah Bandung Raya

Fenomena longsor Cibeunying kembali mengingatkan pada pola kejadian banjir dan longsor di Jawa Barat bagian selatan yang kerap terjadi saat transisi musim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memperingatkan potensi hujan ekstrem di wilayah pegunungan Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bandung, Bandung Barat, hingga wilayah selatan seperti Cilacap dan Banyumas.

Potensi tanah jenuh air biasanya meningkat pada daerah dengan kontur bukit curam, alih fungsi lahan, serta curah hujan tinggi.

Baca Juga: BPOM dan Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Obat Ilegal Senilai Rp2,7 Miliar di Jakarta Timur

Dalam konteks Bandung Raya, wilayah dengan karakter topografi mirip, seperti Lembang, Cimenyan, Banjaran, dan Ciwidey, juga masuk daftar daerah rawan longsor sehingga peringatan dini dan edukasi mitigasi menjadi semakin penting.

Perbandingan ini memberi gambaran bahwa kejadian seperti di Cibeunying dapat berulang di daerah lain apabila tata kelola lahan dan kesiapsiagaan tidak ditingkatkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X