HUKAMANEWS - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Sabtu malam, 9 Agustus 2025, mengubah suasana tenang menjadi kepanikan massal.
Dalam hitungan jam, air meluap dari drainase dan sungai, merendam rumah, memutus akses jalan, hingga memaksa warga mengungsi.
Tak hanya banjir, cuaca ekstrem kali ini juga disertai angin kencang yang menumbangkan pohon di beberapa titik, bahkan memicu longsor di kawasan rawan.
Warga yang semula masih beraktivitas sore itu, terpaksa berlari menyelamatkan diri begitu genangan mulai merangkak masuk ke rumah-rumah.
Baca Juga: Kapten Bek Tengah Timnas Jay Idzes Dikabarkan Bergabung dengan Klub Serie A Italia, Torino
Suara sirene mobil BPBD terdengar memecah hujan, menjadi penanda tim evakuasi sedang berjibaku di lokasi terdampak.
Bencana ini menjadi peringatan nyata bahwa ancaman hidrometeorologi di Bogor semakin sulit diprediksi.
Menurut Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, banjir melanda tiga kecamatan sekaligus, yakni Cibinong, Bojonggede, dan Kemang.
“Air naik cepat di beberapa titik. Di Bojonggede, ketinggian ada yang sampai satu meter,” ujarnya.
Di Kampung Sarimulya, Kelurahan Cibinong, puluhan rumah terendam.
Sementara di Desa Kemang, banjir juga menggenangi permukiman, membuat warga kesulitan mengamankan barang berharga.
Paling parah, genangan di depan Stasiun Bojonggede melumpuhkan jalur utama menuju Citayam dan Depok.
Kendaraan terjebak, antrean panjang tak terhindarkan, dan sebagian pengendara memilih putar balik mencari jalur alternatif.
“Lalu lintas benar-benar terhenti, apalagi kedalaman air di jalan bervariasi dari 50 sentimeter sampai satu meter,” jelas Jalaludin.
Artikel Terkait
BPOM Cabut Izin 21 Produk Kosmetik, Temuan Formula Tak Sesuai dan Risiko Kesehatan
Amuk Massa Tak Terbendung Saat Rekontruksi Pembunuhan Tiwi yang Dikenal Baik, Ironisnya BPS Sampai Kini Belum Ada Tanggapan
Tampangnya Kek Orang Bener Padahal Psikopat, Sadisnya Selain Kuras Rekening Karena Gila Judol, Pelaku Juga Tega Rudapaksa Tiwi
Dibalik Harga Beras Begitu Tinggi, Ada Praktek Saling Ditutupi Antara Pasar Tradisional dan Supermarket
Ciut dengan Warga Bupati Pati Turunkan PBB 250 Persen, Namun Keburu Sakit Hati Warga Tetap Bakal Demo Hingga Bupati Sudewo Turun!