Di media sosial, netizen mengekspresikan keprihatinan dan mendesak pemerintah memperkuat sistem peringatan dini bencana di kawasan rawan.
Beberapa warga Cilacap mengunggah video kondisi terbaru lokasi longsor, memperlihatkan material lumpur setinggi rumah warga yang membuat proses evakuasi semakin sulit.
Sementara itu, relawan lokal meminta masyarakat berhenti mendekati zona bahaya karena kondisi tanah masih bergerak.
Warga berharap operasi SAR dapat segera dilanjutkan, namun sebagian besar memahami bahwa keselamatan relawan harus menjadi prioritas.
Sejumlah komentar netizen menyoroti perlunya alat berat khusus dan drone pemetaan untuk membantu mengidentifikasi posisi korban.
Di Majenang, posko bantuan mulai menerima distribusi logistik tambahan dari pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan.
Operasi SAR longsor Cibeunying akan kembali dilanjutkan begitu cuaca aman dan risiko longsor susulan menurun.
Para keluarga korban dan warga Cilacap berharap penemuan korban dapat berlangsung lebih cepat setelah operasi dilanjutkan kembali.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana, edukasi publik, serta kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi musim hujan.***
Artikel Terkait
Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Dinilai Akibat Kelalaian Sistematis, Bukan Sekadar Bencana Alam
Banjir dan Longsor Gempur Bogor! 3 Kecamatan Lumpuh, Jalan ke Depok Terputus Warga Terjebak di Jalan Utama Bojonggede
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem hingga 13 Agustus, Banjir, Longsor, dan Gelombang Tinggi Mengintai
Longsor di Tambang Freeport Papua, 7 Pekerja Terjebak, Evakuasi Balapan dengan Waktu
7 Nyawa Melayang di Tragedi Longsor Grasberg Tambang Freeport, Bahlil Turunkan ‘Pasukan Khusus’ untuk Audit Total