Densus 88 Temukan Tujuh Peledak di SMAN 72, Investigasi Meluas hingga Aktivitas Medsos Terduga Pelaku

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 17:32 WIB
Petugas memeriksa area SMAN 72 Jakarta setelah temuan tujuh peledak. (HukamaNews.com / Net)
Petugas memeriksa area SMAN 72 Jakarta setelah temuan tujuh peledak. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Penemuan tujuh peledak di SMAN 72 Jakarta membuat kata peledak dan keamanan sekolah kembali menjadi perhatian publik, terutama setelah Densus 88 memastikan sebagian bahan tersebut dalam kondisi aktif.

Insiden yang mengguncang kawasan Kelapa Gading ini memperlihatkan betapa rentannya lingkungan pendidikan terhadap ancaman yang tidak terduga, sekaligus menguji kesiapan aparat dalam menangani risiko keamanan.

Dengan temuan peledak serta dugaan keterkaitan terduga pelaku dengan jaringan tertentu, penyelidikan kini mengarah ke berbagai aspek, mulai dari motif, lingkungan sosial, hingga aktivitas digital terduga pelaku.

Baca Juga: Detik Penetapan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional yang Bikin Titiek Soeharto Tak Kuasa Tahan Emosi di Istana

Densus 88 Pastikan Ada Tujuh Peledak, Empat di Antaranya Aktif

Densus 88 Antiteror Polri mengonfirmasi bahwa terdapat tujuh peledak yang ditemukan di sekitar kawasan SMAN 72 Jakarta Utara, lokasi insiden pada Jumat (7/11) siang.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan bahwa dari tujuh peledak tersebut, empat di antaranya dalam kondisi aktif dan tersebar di dua titik yang masih berada dalam radius sekolah.

Meski jenisnya telah diidentifikasi penyidik, detail teknis belum dibuka demi kepentingan penyelidikan.

Penyelidikan Mengarah ke Motif dan Aktivitas Digital Terduga Pelaku

Penyelidikan tidak hanya fokus pada barang bukti fisik.

Baca Juga: Tutut Wakili Keluarga Terima Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: “Pro dan Kontra Itu Wajar, Asal Jangan Ekstrem”

Densus 88 bersama Polda Metro Jaya kini menelusuri apakah terduga pelaku memiliki hubungan dengan jaringan teror tertentu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menyebutkan bahwa aktivitas media sosial terduga pelaku sedang dianalisis secara menyeluruh.

Mereka mendalami kemungkinan pelaku bergabung dalam grup atau forum daring yang menyebarkan propaganda ekstrem, pola radikalisasi digital, serta interaksi yang mencurigakan.

Kolaborasi Antarsatuan: Dari Sterilisasi hingga Olah TKP

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X