Perbandingan Nilai Investasi Whoosh dan Saudi Land Bridge, Kok Bisa Proyek Indonesia Lebih Mahal dari Negeri Minyak?

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Simak perbandingan nilai investasi Whoosh dengan proyek Arab Saudi yang ternyata lebih murah, ini penjelasan faktanya. (HukamaNews.com / Instagram)
Simak perbandingan nilai investasi Whoosh dengan proyek Arab Saudi yang ternyata lebih murah, ini penjelasan faktanya. (HukamaNews.com / Instagram)

Salah satu faktor utama melonjaknya nilai investasi adalah cost overrun atau pembengkakan biaya sekitar USD 1,2 miliar (Rp19,8 triliun) dari rencana awal.

Kini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menanggung utang sebesar Rp6,9 triliun ke China Development Bank (CDB) untuk menutup kekurangan tersebut.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pembayaran utang Whoosh tidak akan menggunakan dana APBN.

“Kalau di bawah Danantara mereka sudah punya manajemen dan dividen sendiri, harusnya tidak pakai APBN lagi,” ujar Purbaya dalam acara Media Gathering Kemenkeu di Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/10).

Baca Juga: Sandra Dewi Ngaku Barang Mewah Dibeli Sebelum Nikah, Tapi Penyidik KPK Bilang Begini....

Lembaga pengelola investasi nasional Danantara kini mengambil peran penting dalam restrukturisasi utang proyek Whoosh.

Rencananya, proyek ini masuk ke dalam 22 program strategis 2025, termasuk opsi penambahan ekuitas dan transformasi sebagian aset menjadi Badan Layanan Umum (BLU) agar lebih efisien dan transparan dalam pengelolaan.

Publik Pertanyakan Efisiensi dan Transparansi

Perbandingan dengan proyek Arab Saudi menjadi bahan diskusi hangat di dunia maya.

Banyak warganet mempertanyakan mengapa proyek sepanjang 142 km bisa menelan biaya hingga Rp120 triliun.

Baca Juga: Jalur Macet Total! KA Purwojaya Anjlok Bikin 8 Kereta Batal Jalan, Ini Respons KAI

“Kalau jarak cuma 142 km tapi biayanya tembus Rp120 triliun, berarti ada yang salah dari perencanaan atau manajemennya,” tulis seorang pengguna X (Twitter).

Namun sejumlah ekonom menilai perbandingan biaya dua negara harus dilihat dengan konteks berbeda.

Harga material, biaya tenaga kerja, hingga nilai tukar mata uang dapat membuat proyek di Indonesia terlihat lebih mahal di atas kertas.

Selain itu, Whoosh bukan sekadar rel dan kereta, tapi juga mencakup pengembangan kawasan transit, fasilitas pendukung, dan investasi teknologi kecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X