Yang kini lebih penting adalah memastikan proyek ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar catatan megah di atas kertas.
Sebagai proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara, Whoosh tetap menjadi tonggak sejarah transportasi modern Indonesia.
Tantangannya kini: menjaga agar kecepatan pembangunan seimbang dengan transparansi dan keberlanjutan manfaatnya.***
Artikel Terkait
Bahlil Bantah Dirinya Tak Harmonis dengan Gibran Gara-gara Tak Disalami, Saya Satu Kereta Whoosh Kok Sebelahan Malah Duduknya
Libur Kemerdekaan Saatnya Naik Whoosh, Cuma 45 Ribu
Menkeu Purbaya Tegas Tolak Pakai APBN Lunasi Utang Kereta Whoosh: Jangan Enak Swasta, Susahnya ke Pemerintah
Proyek Kereta Cepat Membengkak, Buni Yani Tegas Sebut Nama yang Harus Bayar ‘Dosa Ekonomi’ di Balik Proyek Whoosh Ini
Luhut Binsar Buka Suara Soal Utang Whoosh Rp116 Triliun: Siapa yang Minta APBN?