Kena Hujat di Medsos, Ini Respons Tak Terduga Bahlil Lahadalia Saat Wajahnya Dijadikan Meme di Media Sosial

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 16:05 WIB
Menteri Bahlil Lahadalia menanggapi meme yang menghina dirinya dengan sikap memaafkan. (HukamaNews.com / Net)
Menteri Bahlil Lahadalia menanggapi meme yang menghina dirinya dengan sikap memaafkan. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, akhirnya buka suara soal meme di media sosial yang dianggap menghina dirinya.

Alih-alih marah atau tersinggung, Bahlil justru menunjukkan sikap tenang dan lapang dada.

Ia mengaku sudah memaafkan pembuat meme tersebut dan tak ingin memperpanjang persoalan.

Pernyataan ini menjadi sorotan publik karena muncul di tengah polemik pelaporan sejumlah akun media sosial oleh organisasi sayap Partai Golkar.

Baca Juga: Sandra Dewi Ngaku Barang Mewah Dibeli Sebelum Nikah, Tapi Penyidik KPK Bilang Begini....

Banyak warganet menilai sikap Bahlil menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi kritik dan cibiran di dunia digital yang kian keras.

“Kalau ada yang buat meme-meme, sudah saya maafkan. Tidak apa-apa,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jumat (24/10/2025).

Sikap Legowo yang Lahir dari Pengalaman Hidup

Bahlil mengaku tak ambil pusing dengan meme yang mengolok-olok dirinya. Ia menuturkan, sejak kecil sudah terbiasa menghadapi berbagai bentuk ejekan karena berasal dari keluarga sederhana di daerah.

Pengalaman itu, katanya, membentuk keteguhan mental untuk tidak mudah tersinggung.

“Dari kecil saya sudah sering dihina. Waktu SD saja sudah sering diejek. Jadi menurut saya, tidak apa-apa,” ungkapnya sambil tersenyum.

Baca Juga: Jalur Macet Total! KA Purwojaya Anjlok Bikin 8 Kereta Batal Jalan, Ini Respons KAI

Pernyataan ini mencerminkan sisi manusiawi dan rendah hati seorang pejabat negara yang memilih untuk tidak membalas hinaan dengan emosi.

Banyak pengamat menilai respons Bahlil bisa menjadi contoh positif di tengah maraknya ujaran kebencian di ruang digital.

Namun, Bahlil juga menegaskan ada batas yang tidak bisa ditoleransi: ketika kritik atau hinaan berujung pada upaya mengintervensi kebijakan negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X