Budi Arie dan Jokowi Bertemu di Solo, Bahas Projo hingga Singgung Arah Politik Ridwan Kamil

Meski fokus pertemuan disebut hanya soal kongres, publik menyoroti kemungkinan Projo berubah menjadi partai politik.

Saat ditanya wartawan, Budi Arie hanya tersenyum dan menjawab singkat, “Tunggu saja, itu keputusan bersama.”

Pernyataan itu menimbulkan tafsir bahwa Projo tengah menyiapkan langkah baru pasca-era Jokowi.

Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir, arah politik Projo tampak semakin aktif, termasuk dengan dukungan terbuka kepada Ridwan Kamil untuk Pilgub Jakarta 2024.

Baca Juga: KPK dan Menkeu Purbaya Kompak, Korupsi Masih Jadi PR Utama Bangsa, Reformasi Tata Kelola Belum Selesai

Dalam konteks ini, sejumlah pengamat menilai langkah Budi Arie mengundang Jokowi, Prabowo, dan Gibran dalam satu forum bisa menjadi simbol konsolidasi politik pasca transisi pemerintahan.

Jika Jokowi hadir dalam pembukaan kongres, itu akan menjadi sinyal kuat mengenai posisi politiknya setelah tidak lagi menjabat presiden.

Kongres ke-3 Projo, Momentum Strategis

Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menegaskan bahwa kongres adalah forum tertinggi organisasi yang digelar setiap lima tahun sekali.

“Kongres ini wadah pengambilan keputusan tertinggi. Kami datang ke Solo untuk berkoordinasi dan meminta arahan dari Ketua Dewan Pembina, Pak Jokowi,” ujarnya.

Tema “Selalu Setia di Garis Rakyat” dipilih untuk menegaskan jati diri Projo sebagai organisasi relawan yang berakar dari gerakan masyarakat bawah.

Baca Juga: Emil Dardak Siap Buka-bukaan Soal Dana Jatim Rp6,84 Triliun Mengendap di Bank, Ini Alasannya

Namun, arah kongres kali ini diyakini tidak hanya bersifat internal, melainkan juga strategis bagi peta politik nasional menjelang Pilkada dan Pemilu 2029.

Beberapa sumber internal Projo menyebutkan bahwa kongres akan membahas reorientasi organisasi, termasuk kemungkinan memperluas basis politik Projo ke level daerah melalui jaringan relawan dan dukungan politik terhadap figur-figur muda.

Pertemuan Bernuansa Emosional