Sherly Tjoanda Resmi Jadi Duta Posbankum Nasional, Kemenkum Apresiasi Capaian 100 Persen Desa Maluku Utara

Langkah ini, menurut Sherly, menjadi wujud nyata pemerataan keadilan substantif, bukan hanya di level kebijakan, tetapi juga dalam praktik keseharian masyarakat.

41 Ribu Posbankum Nasional, Maluku Utara Jadi Model Inspiratif

Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Maluku Utara, Budi Argap Situngkir, menegaskan bahwa keberhasilan pembentukan Posbankum di 1.185 desa dan kelurahan di Maluku Utara merupakan hasil kerja sama lintas sektor.

“Keberhasilan ini adalah buah sinergi antara pemerintah pusat, daerah, lembaga bantuan hukum, dan masyarakat sipil. Dan kerja sama ini tidak boleh berhenti di peresmian saja,” ujarnya.

Budi menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak agar pelayanan Posbankum dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Membengkak, Buni Yani Tegas Sebut Nama yang Harus Bayar ‘Dosa Ekonomi’ di Balik Proyek Whoosh Ini

Dengan capaian tersebut, Maluku Utara kini menjadi daerah percontohan bagi provinsi lain.

Total nasional, 41.652 Posbankum telah terbentuk di seluruh Indonesia, menunjukkan komitmen kuat negara dalam memastikan akses keadilan tanpa diskriminasi wilayah.

Posbankum, Gerbang Akses Keadilan untuk Semua

Posbankum sendiri merupakan wadah bagi masyarakat desa atau kelurahan untuk memperoleh layanan konsultasi hukum, advokasi non-litigasi, mediasi sengketa, serta rujukan advokat pro bono.

Melalui keberadaan Posbankum, warga desa kini bisa menyelesaikan persoalan hukum sehari-hari, mulai dari sengketa lahan, pernikahan, hingga masalah warisan—tanpa harus menempuh proses pengadilan yang panjang dan mahal.

Inisiatif ini juga melibatkan paralegal dan kepala desa/lurah sebagai juru damai, menciptakan model penyelesaian hukum berbasis kearifan lokal yang lebih cepat, murah, dan berkeadilan sosial.

Baca Juga: One Fine Day IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Melek Asuransi, dan Cerdas Finansial

Peresmian Posbankum Maluku Utara bukan sekadar seremoni administratif, tetapi menjadi simbol perubahan paradigma hukum nasional: bahwa keadilan tidak boleh hanya milik mereka yang mampu, tetapi hak setiap warga negara.

Sherly Tjoanda sebagai Duta Posbankum kini memikul tanggung jawab besar untuk memastikan semangat itu tetap hidup di masyarakat.