Pesan Teror 45 Menit di Sekolah Internasional Tangsel, Tebusan Rp497 Juta, Nomor Asing +234, Polisi Buru Jejak Nigeria!

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 19:16 WIB
Petugas Gegana menyisir sekolah internasional di Tangsel usai teror bom. (HukamaNews.com / Dok. Polri)
Petugas Gegana menyisir sekolah internasional di Tangsel usai teror bom. (HukamaNews.com / Dok. Polri)

HUKAMANEWS – Kepanikan sempat melanda tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Semuanya bermula dari pesan mengerikan yang masuk ke WhatsApp dan email sekolah. Isinya: ancaman bom yang akan meledak dalam 45 menit, disertai permintaan tebusan sebesar 30.000 dolar AS atau sekitar Rp497 juta.

Pesan itu dikirim dari nomor berkode negara +234, yang mengarah ke Nigeria. Polisi menduga kuat aksi ini merupakan teror digital lintas negara dengan motif pemerasan melalui mata uang kripto Bitcoin.

Kini, penyelidikan melibatkan sejumlah unit elite kepolisian, mulai dari Detasemen Gegana Brimob, Direktorat Siber, hingga Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Vonis 1,5 Tahun Cuma Formalitas? Kejagung Didesak Tangkap Silfester Matutina Sekarang Juga!

Gegana Turun ke Lapangan, 3 Sekolah Dievakuasi

Dua sekolah di Tangsel, yakni Jakarta Nanyang School (Pagedangan) dan Mentari Intercultural School (Bintaro), jadi lokasi pertama yang menerima pesan teror.

Begitu pesan diterima, pihak sekolah langsung mengevakuasi seluruh siswa dan guru, sementara polisi menutup akses dan mengamankan area sekitar.

“Polres Tangerang Selatan sudah melakukan olah TKP di dua lokasi kejadian. Kami pastikan tidak ditemukan bahan peledak apa pun,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Rabu (8/10/2025).

Tim Penjinak Bom (Jibom) pun menyisir seluruh sudut sekolah dengan peralatan khusus. Hasilnya, nihil. Tak ada bom, tapi ketegangan sempat berlangsung berjam-jam.

Baca Juga: Uang Sertifikat K3 Naik Gila-Gilaan! KPK Bongkar Aliran Rp81 Miliar di Lingkaran Pejabat Kemnaker

Modus Kriminal: Minta Tebusan dalam Bitcoin

Pesan ancaman dikirim ke tiga sekolah berbeda dengan pola hampir identik.

“Pesan ini untuk semua orang, kami telah menanam bom di sekolah kalian,” tulis pelaku dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan aparat.

Ia meminta pihak sekolah membayar USD 30.000 ke alamat dompet Bitcoin tertentu, dengan peringatan keras agar tak melapor ke polisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Polda Metro Jaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X